Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basarnas: Sudah Sembilan Jenazah AirAsia QZ8501 yang Ditemukan

Kompas.com - 01/01/2015, 18:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan SAR Nasional FHB Soelistyo memastikan jumlah korban yang sudah ditemukan berjumlah 9 orang. Soelistyo menyebut masih ada 1 jenazah yang tertahan di kapal karena cuaca buruk.

"Total jenazah sampai detk ini, semuanya ada 9. Itu posisinya 6 sudah terkirim di Surabaya, 2 masih di Pangkalan Bun, dan rencana malam ini akan kita dorong ke Surabaya, 1 jenazah ada di KRI Yos Sudarso," kata Soelistyo dalam konferensi pers di Kantor Basarnas, Kamis (1/1/2015).

Diterangkan Soelistyo, tim kesulitan melakukan evakuasi lantaran cuaca buruk belum juga berakhir. Ia pun memberikan data dari BMKG yang memperlihatkan tinggi gelombang di Laut Jawa, tempat fokus pencarian, mencapai 4 meter.

"Kesulitan hari ini, kondisi cuaca yang kurang bersahabat, gelombang tinggi 3 hingga 4 meter, satu minggu ke depan, masih akan berhadapan dengan cuaca ini setidaknya sampai 4 Januari," papar jendral bintang tiga ini.

Lebih jauh, terkait dengan jenazah yang masih berada di KRI Yos Sudarso, Soelistyo memberikan alasannya. Ia menyebut jenazah itu belum dapat dikirim ke Pangkalan Bun lantaran helikopter untuk membawanya dihadang oleh cuaca buruk dan angin kencang.

"Karena heli tidak bisa mendarat, mereka harus segera pergi karena cuaca menghadang. Malam ini, dengan sangat menyesal saya tidak bisa bawa yang satu lagi," ucap Soelistyo.

Ia mengatakan, masih ada kemungkinan kabar baru mengenai jumlah jenazah yang ditemukan sampai malam nanti. Namun, ia belum mau memastikan sampai komandan-komandan di lapangan melihat langsung temuan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Siapkan 2 Skema di Gaza, Dirikan RS Lapangan dan Bawa Pasien ke Indonesia

TNI Siapkan 2 Skema di Gaza, Dirikan RS Lapangan dan Bawa Pasien ke Indonesia

Nasional
Saat PDI-P Gelar Wayangan, Ceritanya tentang Raja Pembangkang yang Kerap Hina Pendidiknya...

Saat PDI-P Gelar Wayangan, Ceritanya tentang Raja Pembangkang yang Kerap Hina Pendidiknya...

Nasional
Stranas PK Sebut Hampir di Setiap Kasus Korupsi Ada Pengawas Internal yang Kurang Berfungsi

Stranas PK Sebut Hampir di Setiap Kasus Korupsi Ada Pengawas Internal yang Kurang Berfungsi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Minta Arab Saudi Tambah Kuota Haji: Di Daerah Harus Tunggu 50 Tahun

Wapres Ma'ruf Amin Minta Arab Saudi Tambah Kuota Haji: Di Daerah Harus Tunggu 50 Tahun

Nasional
Deretan Kendaraan Mewah Eks Bupati Kukar yang Disita KPK, Ada 14 Mercedes Benz, 3 BMW, dan Ducati

Deretan Kendaraan Mewah Eks Bupati Kukar yang Disita KPK, Ada 14 Mercedes Benz, 3 BMW, dan Ducati

Nasional
Panglima TNI Cek Batalyon Kesehatan Kostrad yang Disiapkan Berangkat ke Gaza

Panglima TNI Cek Batalyon Kesehatan Kostrad yang Disiapkan Berangkat ke Gaza

Nasional
Jokowi Bersama Iriana dan Jan Ethes Besepeda di CFD

Jokowi Bersama Iriana dan Jan Ethes Besepeda di CFD

Nasional
Datangi Hambalang, Gibran Diskusi Bareng Prabowo di Ruang Perpustakaan

Datangi Hambalang, Gibran Diskusi Bareng Prabowo di Ruang Perpustakaan

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Layanan Haji Pemerintah Arab Saudi

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Layanan Haji Pemerintah Arab Saudi

Nasional
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Siap Datangi KPK jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Siap Datangi KPK jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Nasional
Profil Rita Widyasari: Eks Bupati Kukar, Ikuti Jejak Ayah Korupsi Hingga Puluhan Mobil Disita KPK

Profil Rita Widyasari: Eks Bupati Kukar, Ikuti Jejak Ayah Korupsi Hingga Puluhan Mobil Disita KPK

Nasional
KPK Belum Bisa Unggah LHKPN Caleg Terpilih, Ini Sebabnya

KPK Belum Bisa Unggah LHKPN Caleg Terpilih, Ini Sebabnya

Nasional
SYL Minta Jokowi Jadi Saksi Meringankan, Istana: Tidak Relevan

SYL Minta Jokowi Jadi Saksi Meringankan, Istana: Tidak Relevan

Nasional
Jemaah Haji Tanpa 'Smart Card' Tak Bisa Masuk Armuzna pada Puncak Haji

Jemaah Haji Tanpa "Smart Card" Tak Bisa Masuk Armuzna pada Puncak Haji

Nasional
Anggap Tapera Pemaksaan, Hanura Desak Pemerintah untuk Batalkan

Anggap Tapera Pemaksaan, Hanura Desak Pemerintah untuk Batalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com