Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamalan Nilai Pancasila Masih Lemah

Kompas.com - 30/12/2014, 13:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia dipandang kurang mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, meski menjadikannya sebagai ideologi. Masyarakat seharusnya sadar bahwa Pancasila mengandung nilai luhur yang layak menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal itu diungkapkan Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Catatan Akhir Tahun Hukum dan HAM PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (30/12/2014). Hadir dalam kegiatan itu sejumlah politisi PDI Perjuangan seperti Trimedya Panjaitan, Junimart Girsang, dan pakar hukum serta mantan anggota Komnas HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara.

"Banyak hal yang masih jauh dari pengamalan ideologi Pancasila. Masih banyak kehidupan ketatanegaraan yang jauh dari itu," ujarnya.

Tanpa menyebut salah satu kelompok, Basarah pun mencontohkan, bahwa masih ada pihak-pihak tertentu yang mempersoalkan kepala daerah lantaran memiliki perbedaan etnis, suku dan agama dengan mayoritas masyarakat yang tinggal di suatu daerah. Padahal, kata dia, Pasal 27 UUD 1945 sudah jelas mengatur bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.

"Kalau ingin menyampaikan kritik terhadap pemimpin negara atau kepala daerah, harusnya kritik yang disampaikan terhadap kinerjanya, bukan karena persoalan etnis atau kulit," ujarnya.

Selain itu, ia menyoroti, persoalan revisi UU MD3 yang penuh polemik. Salah satu pasal yang disoroti yakni Pasal 82, dimana akubat revisi tersebut, PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu tidak serta merta menguasai legislatif.

Ia pun menyesalkan keputusan Mahkamah Konstitusi yang pada akhirnya menolak mengabulkan judicial review yang diajukan PDI Perjuanagan. Akibatnya, terjadi kegaduhan politik berkepanjangan di tubuh lembaga legislatif.

Lebih jauh, ia meminta, agar Komisi Pemberantasan Korupsi meningkatkan kinerjanya dalam upaya pemberantasan korupsi. Dalam hal ini, KPK dapat meningkatkan kerjasama dengan Polri dan Kejaksaan Agung untuk meningkatkan kualitas penegakkan hukum khususnya pemberantasan korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com