Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Titip ke Gubernur, Bupati, Wali Kota, Jangan Obral Kekayaan Kita

Kompas.com - 29/12/2014, 17:35 WIB
SORONG, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengatakan, kekayaan alam di tanah Papua amat sangat kaya, tetapi belum dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan maksimal. Dibutuhkan peran aktif perangkat pemerintahan daerah untuk membuat kebijakan yang benar dan tepat. Hal tersebut disampaikan Jokowi di hadapan para tokoh masyarakat Sorong, perangkat pemerintahan Sorong, Bupati Sorong, dan Gubernur Papua Lukas Enembedi di kantor Kapubaten Sorong, Papua, hari ini, Senin (29/12/2014).

"Setelah melihat dan berputar-putar dari Jayapura, kemudian Wamena, Jayawijaya kemudian ke Sorong, saya melihat tanah Papua ini merupakan tanah yang sangat kaya raya." ujar Jokowi.

Namun, Jokowi mengingatkan, tanah yang sangat kaya raya di Papua belum dapat menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Sebab, menurut Jokowi, jaminan kesejahteraan dan kemakmuran tidak hanya terletak pada kekayaan sebuah provinsi atau sebuah negara. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mencontohkan Singapura, Korea, dan Jepang yang tidak memiliki kekayaan alam, tetapi negara tersebut sangat kaya raya.

Masyarakat Papua, khususnya Sorong, dapat sejahtera jika pemerintah daerah dan masyarakat serta pemangku-pemangku kebijakan dapat bekerja sama dengan baik. "Letaknya adalah bupati, gubernur, dan seluruh jajaran eksekutif dalam membuat kebijakan publik yang benar dan tepat. Hanya di situ saja," ujar Jokowi.

Presiden juga mengingatkan agar dapat menjaga serta mengelola kekayaan alam dengan baik. Ia kembali mencontohkan Indonesia pernah memiliki kekayaan minyak yang berlimpah ruah, tetapi tidak bisa menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

"Inilah yang saya titip kepada gubernur, bupati, wali kota untuk mengendalikan itu. Jangan sampai diobral-obral kekayaan kita," tuturnya.

Jokowi pun berpesan agar pemerintah daerah tidak mengobral izin dan lisensi supermarket ataupun minimarket. Sebab, kerap kali supermarket dan minimarket menjual sayur dan buah yang biasa dijual di pasar tradisional.

"Jika ada yang menjual sayuran, tegur saja. Biarlah mama-mama Papua yang berjualan sayur dan buah di pasar tradisonal," kata Jokowi.

Laporan wartawan Sonora, Lilik Setyowibowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jatam Ungkap Nasib Warga Terdampak IKN: Tanahnya Dibeli Paksa, Kuburan Digusur, Kolong Rumah Dipatok

Jatam Ungkap Nasib Warga Terdampak IKN: Tanahnya Dibeli Paksa, Kuburan Digusur, Kolong Rumah Dipatok

Nasional
Soal Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Palestina, Menlu: Harus Lihat Kalimatnya, Di Bawah Mandat PBB

Soal Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Palestina, Menlu: Harus Lihat Kalimatnya, Di Bawah Mandat PBB

Nasional
Bertemu Pansel KPK, Pemred Media Massa Titip Pesan Independensi

Bertemu Pansel KPK, Pemred Media Massa Titip Pesan Independensi

Nasional
Pemeriksaan Ketat Jelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Tak Keluar Mekkah

Pemeriksaan Ketat Jelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Tak Keluar Mekkah

Nasional
KPK Bakal Panggil Hasto, PDI-P Enggan Buru-buru Maknai Itu Penjegalan

KPK Bakal Panggil Hasto, PDI-P Enggan Buru-buru Maknai Itu Penjegalan

Nasional
Stafus Jokowi Janji Kawal Implementasi UU Kesejahteraan Ibu dan Anak

Stafus Jokowi Janji Kawal Implementasi UU Kesejahteraan Ibu dan Anak

Nasional
Mendagri Minta ASN yang Mau Naik Jabatan Pindah ke IKN

Mendagri Minta ASN yang Mau Naik Jabatan Pindah ke IKN

Nasional
Soal Anggaran Makan Bergizi Gratis, Banggar DPR: Beri Keleluasaan pada Presiden Terpilih

Soal Anggaran Makan Bergizi Gratis, Banggar DPR: Beri Keleluasaan pada Presiden Terpilih

Nasional
Saksi Ungkap Istri SYL Beli Rumah dengan Cicilan Rp 80 Juta Per Bulan Pakai Nama Orang Lain

Saksi Ungkap Istri SYL Beli Rumah dengan Cicilan Rp 80 Juta Per Bulan Pakai Nama Orang Lain

Nasional
Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada, Pengamat: Sulit Dipercaya, Gimik Saja…

Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada, Pengamat: Sulit Dipercaya, Gimik Saja…

Nasional
ASN Terancam Turun Pangkat jika Tak Netral pada Pilkada 2024

ASN Terancam Turun Pangkat jika Tak Netral pada Pilkada 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah, Menko Polhukam: Tergantung KPU

Tanggapi Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah, Menko Polhukam: Tergantung KPU

Nasional
Sering Tukar Dollar, Cucu SYL Disebut Punya Bisnis Tambang

Sering Tukar Dollar, Cucu SYL Disebut Punya Bisnis Tambang

Nasional
Jutaan Linmas dan Satpol PP Bantu Polisi Amankan Pilkada Serentak 2024

Jutaan Linmas dan Satpol PP Bantu Polisi Amankan Pilkada Serentak 2024

Nasional
PDI-P Upayakan Kadernya Jadi Bakal Cawagub Jawa Timur 2024

PDI-P Upayakan Kadernya Jadi Bakal Cawagub Jawa Timur 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com