JAKARTA, KOMPAS.com — Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang dilakukan Badan SAR Nasional (Basarnas) di perairan Belitung Timur hingga mendekati Kalimantan, Senin (29/12/2014), belum juga membuahkan hasil. Hingga saat ini, belum ada satu pun tanda-tanda yang ditemukan terkait hilangnya pesawat.
Kapal KN 224 milik Basarnas yang berangkat dari Dermaga Kalijabat, Tanjung Priok, pada Minggu (28/12/2014) sore, baru tiba di perairan Belitung, pada hari Senin, sekitar pukul 04.15 WIB. Begitu kapal sampai pada titik pencarian, 20 anggota tim khusus Basarnas segera melakukan pencarian.
Komandan Kompi Basarnas Special Group Charles Batlajery mengatakan, sejak berada di lokasi pencarian, tim mulai berusaha mendeteksi kemungkinan adanya tumpahan avtur (bahan bakar pesawat) di permukaan laut.
Selain itu, sebut Charles, tim juga berusaha mencari kemungkinan adanya serpihan badan pesawat di perairan tersebut. Kepala ruang mesin KN 224 Made Oka mengatakan, saat ini alat pendeteksi masih mencoba menangkap sinyal ELT (emergency local transmitter) dari pesawat AirAsia tersebut.
"Biasanya, dalam keadaan darurat, pilot akan memantulkan sinyal ELT tersebut sehingga data pesawat, termasuk titik ordinat, bisa diketahui," ujar Made Oka.
Sebagai informasi, kapal milik Basarnas yang digunakan dalam pencarian saat ini telah dilengkapi dengan magnet detector (alat deteksi baja) dan direction finder (pelacak sinyal pesawat). Pesawat AirAsia jenis Air Bus A320 tujuan Surabaya-Singapura diketahui hilang kontak dengan menara pusat pengendali penerbangan pada Minggu pagi. Kementerian Perhubungan dengan jajaran terkait telah menyatakan secara resmi hilangnya pesawat tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.