JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran mobil murah Low Cost Green Car (LCGC) di mata masyarakat yang menggunakan kendaraan umum, hanya dinilai membuat macet jalan. Karena hal tersebut, beberapa elemen masyarakat masih berharap pemerintah membangun kendaraan umum lebih banyak lagi.
Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia ( MTI), Djoko Setijowarno mengungkapkan harapannya kepada presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghapus program mobil LCGC tersebut. Menurut Djoko, program mobil murah tersebut, adalah program yang tidak berguna di era kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
"Program LCGC tergntung komitmen pemerintah, kalau pemerintah seperti zaman SBY sama saja pembohongan," ujar Djoko kepada Tribunnews.
Djoko pun yakin bahwa Presiden Jokowi akan menepati janjinya pada saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta. Dalam hal ini, Jokowi akan menghapus program mobil murah karena dianggap tidak menguntungkan masyarakat banyak.
"Jadi saya kira Pak Jokowi masih komitmen, waktu jadi gubernur dukung menghapus mobil LCGC," ungkap Djoko.
Djoko memaparkan komitmen Presiden Jokowi bisa batal jika mendapat intervensi di dalam tubuh pemerintah. Dalam hal ini Djoko menilai Wakil Presiden Jusuf Kalla bisa mempengaruhi keputusan Jokowi untuk tidak membubarkan program mobil murah.
"Saya yakin pak Jokowi akan menghapus, asal nggak terpengaruh wakilnya (Jusuf Kalla)," papar Djoko.
Djoko menambahkan bahwa realisasi program mobil LCGC hanya membuat boros konsumsi BBM saja. Selain itu Djoko menilai bahwa mobil LCGC yang diklaim ramah lingkungan, hanya menambah polusi udara kota saja.
"LCGC program bohong-bohongan, apanya yang murah, nggak ada ramah lingkungan," kata Djoko. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.