Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Penolakan Grasi, Said Aqil Sebut Bandar Narkoba Berbuat Kerusakan di Bumi

Kompas.com - 26/12/2014, 01:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj, memastikan akan mendukung sikap Presiden Joko Widodo untuk menolak permohonan grasi 64 terpidana mati kasus narkoba. Said Aqil menilai, sikapnya itu sesuai dengan keputusan Musyawarah Nasional NU pada 2003 silam.

Said Aqil mengibaratkan tindakan yang dilakukan para pengedar dan dan produsen narkoba tak jauh beda dengan aksi perusakan terhadap bumi. Menurut dia, barang haram yang mereka jual merupakan sesuatu yang dapat memusnahkan umat manusia.

"Kalau pengguna kan korban. Ini (yang ditolak) kalau produsen, bandar. Kalau orang yang bisnisnya narkoba, itu niatnya akan menghancurkan bangsa dan itu harus dibunuh (dihukum mati)," kata Said Aqil, saat memperingati haul kelima KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Kantor DPP PKB, Kamis (25/12/2014).

Dukungan senada, kata dia, juga akan diberikan apabila pemerintah hendak mengambil tindakan tegas terhadap pelaku tindak kekerasan, seperti ISIS. Menurut dia, ISIS merupakan kelompok garis keras yang selalu mengatasnamakan agama.

"Ketika sedang melakukan kekerasan, maka bukan sedang mengamalkan ajaran agama," kata dia.

Haul Gus Dur tahun ini merupakan haul kelima yang diselenggarakan PKB paska wafatnya Gus dur pada 2009 lalu. Gus Dur yang pernah jadi Ketua Umum PBNU memang dikenal sebagai salah satu pendiri PKB, yang dibentuk sebagai penyalur aspirasi warga NU. 

Peringatan haul kelima ini bertempat di Kantor DPP PKB yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/12/2014) malam. Selain kedua tokoh yang hadir, terlihat petinggi DPP PKB lainnya seperti Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com