JAKARTA, KOMPAS.com — Budayawan Arswendo Atmowiloto mengatakan, banyak pemikiran mantan Ketua Umum DPP PKB almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang hingga kini masih cukup relevan untuk diterapkan. Dengan demikian, menurut dia, sudah sepantasnya apabila PKB mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat Hari Gus Dur untuk mengenangnya.
"PKB itu mbok ngusulin ada Hari Gus Dur. Kita kan sudah kenal Hari Kartini, kemudian kemarin ada Hari Ibu, tapi tidak personal," kata Arswendo saat menjadi pembicara dalam kegiatan memperingati Haul Ke-5 Abdurrahman Wahid di Kantor DPP PKB, Selasa (23/12/2014).
Arswendo mengaku sangat mengenal sosok Gus Dur. Sebagai budayawan, ia mengatakan, banyak pemikirannya yang terkadang bertentangan dengan pemerintahan pada masa Orde Baru. Namun, menurut dia, hanya Gus Dur yang berani menyelamatkannya ketika yang lain menghindarinya.
Dalam peringatan itu, Arswendo pun sempat berseloroh mengenai perangai Gus Dur. Ia mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang penganut agama Katolik. Namun, ia sendiri tak percaya bahwa dirinya adalah seorang Katolik.
"Satu-satunya yang percaya saya Katolik adalah Gus Dur. Bahkan, saya sendiri tidak percaya saya Katolik. Kalau kata Gus Dur, Arswendo itu NU (Nahdlatul Ulama) yang dititipkan di Katolik," selorohnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.