Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Malaysia Pulangkan Ratusan WNI yang Masuk Tanpa Izin

Kompas.com - 23/12/2014, 09:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 703 Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) Indonesia di Malaysia akan dipulangkan ke Indonesia melalui Pangkalan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) Subang, pada Selasa (23/12/2014) dan Rabu (24/12/2014). Wakil Kepala Perwakilan Indonesia untuk Malaysia, Hermono, akan mengantarkan ratusan WNI ini, dan menyerahkannya kepada Menteri Luar Negeri, Retno L.P Marsudi, untuk selanjutnya diantar ke daerah masing-masing.

Berdasarkan siaran pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur, pemulangan PATI Indonesia ini merupakan hasil pertemuan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Menteri Dalam Negeri Malaysia Dato’ Seri Ahmad Zahid bin Hamidi pada 18 Desember 2014 lalu.

Seluruh PATI Indonesia ini akan diterbangkan dengan lima pesawat C-130 Hercules milik TNI Angkatan Udara yang dijadwalkan mendarat di Pangkalan TUDM Subang pada 23 Desember 2014, pukul 11.30 waktu Subang, Malaysia. Kemudian, keberangkatan dari Pangkalan Subang menuju Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma akan menyesuaikan dengan kesiapan administrasi Imigrasi Malaysia. Persiapan administratif itu diperkirakan selesai sekitar pukul 14.00 waktu Subang, Malaysia.

Jadwal kedatangan dan keberangkatan pada hari kedua pun akan mengikuti pola hari pertama. Dalam siaran pers tersebut disebutkan bahwa PATI Indonesia yang akan dipulangkan pada hari pertama berjumlah 494 orang, sedangkan sebanyak 209 orang lainnya akan dipulangkan pada hari berikutnya.

PATI Indonesia tersebut terdiri dari 603 orang yang dibebaskan dari sembilan depo tahanan imigrasi Malaysia, yaitu Depo Bukit Jalil, KLIA, Lenggen, Machap Umboo, Tanah Merah, Semenyih, Langkap, Juru dan Ajil. Selain itu, ada juga 100 buruh migran Indonesia (BMI) bermasalah yang ditampung di shelter KBRI Kuala Lumpur, KJRI Penang, dan KJRI Johor Bahru. Seluruh BMI tersebut akan didata oleh Imigrasi Malaysia dan akan dimasukkan dalam daftar hitam cekal.

Setelah proses imigrasi Malaysia selesai, Tim Satgas KBRI akan melakukan proses verifikasi kewarganegaraan BMI tersebut. Pemulangan BMI ilegal dari Malaysia ini juga merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta BMI ilegal kembali ke Indonesia agar tidak menghadapi masalah hukum di negara lain.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno menegaskan bahwa Pemerintah Malaysia akan melakukan penegakan hukum yang lebih tegas kepada semua pekerja asing yang tidak memiliki dokumen sah. Oleh karena itu, Herman meminta agar semua warga negara Indonesia yang akan bekerja di Malaysia mengikuti semua aturan, baik aturan di Indonesia mau pun di Malaysia agar dapat terlindungi dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com