Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Mendiang Penyair Sitor Situmorang Seorang Sukarnois

Kompas.com - 22/12/2014, 01:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya sastrawan Sitor Situmorang yang tutup usia di Belanda, Minggu (21/12/2014). Hal ini disampaikan Jokowi melalui laman Facebook resmi Ir H Joko Widodo.

"Saya turut bela sungkawa atas wafatnya sastrawan besar nasional, Bapak Sitor Situmorang pada hari Minggu, 21 Desember 2014, yang wafat di Belanda pada usia 91 tahun," tulis Jokowi, Minggu (21/12/2014) malam.

Penyair yang wafat di usia 91 tahun itu pun disebut Jokowi sebagai "seorang Sukarnois". Ini disebabkan peran Sitor yang pernah memimpin Lembaga Kebudayaan Nasional ada 1959-1965.

"Sebuah Lembaga Kebudayaan yang saat itu berada dibawah Partai Nasionalis Indonesia (PNI) di mana PNI adalah cikal bakal dari PDI Perjuangan," ungkap Jokowi.

Jokowi pun menyebut Sitor memiliki tekad untuk memegang teguh ajaran-ajaran Bung Karno dalam semangatnya berkarya.

"Semangat karya-karyanya menjadi ilham bagi generasi muda saat ini bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang," tulis Jokowi. "Selamat jalan sastrawan besar, Indonesia berterima kasih padamu," lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sitor merupakan sastrawan angkatan '45 yang lahir pada 2 Oktober 1923 di Harianboho, Sumatera Utara. Dilahirkan dengan nama Raja Usu, Sitor menempuh pendidikan HIS di Balige dan Sibolga, MULO di Tarutung, melanjutkan AMS di Batavia (sekarang Jakarta), kemudian mendalami studi sinematografi di University of California, Amerika Serikat (1956-1957).

Sempat menjadi wartawan sejumlah harian nasional, Sitor kemudian lebih dikenal sebagai sastrawan dengan karya yang penuh makna. Kumpulan cerita pendek "Pertempuran dan Salju di Paris" (1955) mendapat Hadiah Sastra Nasional BMKN untuk prosa yang terbit tahun 1955-1956. Sedangkan kumpulan sajak "Peta Perjalanan: (1976) mendapatkan Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta tahun 1978 untuk buku puisi yang terbit tahun 1976-1977.

Di birokrasi dan politik, Sitor pernah menjadi pegawai Jawatan Kebudayaan Departemen Pendidkan dan Kebudayaan, ketua Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (1959-1965), anggota Dewan Nasional, anggota Dewan Perancang Nasonal, anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, dan anggota Badan Pertimbangan Ilmu Pengetahuan Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (1961-1962).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com