"Ormas pemuda harus mempelajari potensi bencana di daerahnya masing-masing. Ini kesempatan baik bagi pemuda untuk beramal bagi lingkungannya," katanya usai memimpin apel siaga bencana ormas kepemudaan di Surabaya, Sabtu (20/12/2014).
Kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, siaga bencana merupakan wujud rasa cinta tanah air. Di musim penghujan seperti ini, dimungkinkan akan banyak terjadi potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor.
"Pemuda harus ada di lokasi saat bencana, pemuda harus ada di tengah-tengah korban bencana," kata mantan Sekjen PKB ini.
Di Jatim, ancaman bencana tanah longsor tahun ini kian meluas menjadi 22 daerah dari 20 daerah pada tahun lalu. Itu hasil pengamatan terhadap gerak tanah dan potensi tanah yang kemungkinan labil dan mudah bergerak.
Ke-22 daerah rawan longsor tersebut adalah Pacitan, Blitar, Trenggalek, Ponorogo, Lumajang, Jombang, Malang, Probolinggo, Jember, Bojonegoro, Tuban, Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Nganjuk, Situbondo, Bondowoso, Tulungagung, Magetan, Banyuwangi, Ngawi, dan Pamekasan.
Gubernur Jatim sendiri telah telah menetapkan status siaga bencana sejak 1 Desember 2014 hingga Februari 2015. "Gubernur juga memerintahkan untuk mengintensifkan koordinasi dengan BPBD di daerah untuk mengedukasi masyarakat di daerah rawan agar siap menghadapi bencana," kata Kepala BPBD Jatim, Sudarmawan dikonfirmasi terpisah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.