Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ibas, SBY Akan Terpilih secara Aklamasi di Kongres Partai Demokrat

Kompas.com - 20/12/2014, 09:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memprediksi Susilo Bambang Yudhoyono akan terpilih kembali sebagai ketua umum Demokrat secara aklamasi pada Kongres 2015.

"Dinamika menjelang Kongres Partai Demokrat (PD) mendatang akan diwarnai desakan kader di daerah agar SBY dipilih secara aklamasi sebagai ketum," kata Ibas dalam pesan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (20/12/2014).

Ibas yakin dinamika yang berkembang pada akhirnya akan menegaskan SBY sebagai ketum secara aklamasi yang diterima semua kader. Menurut dia, kader Demokrat rasional dan ke depan menginginkan memiliki masa depan yang cerah sehingga pantas jika banyak kader yang menginginkan SBY memimpin kembali.

"Kader juga ingin Pak SBY mengayomi kita semua menuju Indonesia yang lebih aman, adil, demokratis, sejahtera dan dihormati dunia," ujarnya. 

Ibas juga yakin bahwa figur SBY mampu mengembalikan kejayaan Partai Demokrat sehingga tidak ada yang menyangkal kalau SBY sebagai figur perekat dan pasti bisa diterima oleh seluruh kader Demokrat.

Dia menjelaskan, adanya aspirasi kader Demokrat itu karena keberhasilan SBY baik sebagai kader utama Demokrat maupun presiden sudah dibuktikan secara baik selama 10 tahun menjalankan amanat rakyat.

"Sebagai Presiden ke-6 RI, beliau berhasil membangun melalui program-program pro-rakyat, pro-job, pro-business, pro-growth, pro-environment, pro-demokrasi, dan pro-international relations," kata Ibas.

Selain itu, Ibas optimistis partainya akan terus berada di jalur demokratis dalam memilih pemimpin karena sebagai partai yang relatif muda, Demokrat sudah belajar dari sejumlah pengalaman.

Menurut dia, kader sadar dan tidak akan mengulangi kejadian kelam pada masa lalu ketika Demokrat melepas demokrasi dalam memilih kepemimpinan yang berujung kepada ketidaksolidan bagi segelintir orang-orang tertentu.

"Karena itu, saat ini kami sepakat yang terbaik adalah mencari tokoh penentu, pengayom, dan bisa membawa kejayaan kembali Demokrat ke depan dan tokoh tersebut adalah Pak SBY," katanya.

Dia yakin SBY dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan sekaligus memiliki sikap kenegarawanan, sikap tengah yang bijak, akan membawa kembali Demokrat di jalur kemajuan dan masa-masa emas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com