JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga mengatakan, survei terbaru yang dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dengan menyatakan suara Golkar akan merosot menjadi 8,4 persen merupakan capaian terendah dalam sejarah perjalanan politik.
Menurut Andi, survei LSI mengonfirmasi apa yang sudah disampaikan oleh Poros Muda Golkar beberapa waktu lalu. Jika Golkar tidak segera melakukan rekonsiliasi maka partai berlambang pohon beringin itu terwujud menjadi partai papan tengah di Pemilu 2019.
"Seharusnya fakta-fakta tersebut bisa membuka akal sehat kedua belah pihak (kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono) bahwa semakin berlarutnya dualisme kepengurusan DPP Golkar justru akan merugikan partai. Merugikan kedua belah pihak," kata Andi melalui pesan singkatnya, Jumat (19/12/2014).
Andi menuturkan, seharusnya para senior di kedua kubu yang saat ini berbeda pandangan bisa memberikan contoh bagi generasi Golkar di bawahnya. Menurut Andi, alangkah baiknya jika kedua kubu yang saat ini berseteru mampu meninggalkan warisan yang baik untuk kader muda di partai berlambang beringin itu.
"Poros Muda mengajak segenap komponen generasi muda Golkar untuk bersatu dan aktif melakukan langkah-langkah politik untuk menyelesaikan konflik yang ada. Berlarutnya konflik tersebut, bukan hanya merugikan partai Golkar, tapi juga merugikan kader-kader muda, sebagai pewaris masa depan Partai Golkar," ujarnya.
Masih kata Andi, kader-kader muda Golkar berhak menerima warisan yang baik dan bukan sebaliknya. Menurut dia, para kader muda Golkar tidak boleh diam dan terkungkung oleh partonase politik.
"Kuatnya budaya patron client di tubuh Golkar dan lemahnya komunikasi politik dikalangan generasi muda, merupakan sumber utama tidak terkonsolidasi gerakan kaum muda Golkar untuk merealisasikan regenerasi di tubuh partai," ucapnya.
Golkar mengalami dualisme kepemimpinan setelah kubu Aburizal dan kubu Agung Laksono mengadakan munasnya masing-masing. Kedua kubu kemudian mendaftarkan kepengurusan hasil munas itu ke Kementerian Hukum dan HAM.
Namun, Menkumham mengatakan, kementerian menyimpulkan untuk mengembalikan penyelesaian dualisme kepemimpinan Golkar ke internal partai tersebut. (Baca: Tak Putuskan Apa Pun, Kemenkumham Kembalikan Penyelesaian Konflik ke Internal Golkar)
Pemerintah menilai bahwa munas yang digelar dua kubu di internal Golkar adalah sah. Akhirnya, kepengurusan Golkar yang diakui pemerintah saat ini adalah kepengurusan lama yang di dalamnya mencatat Aburizal Bakrie, Agung Laksono, dan Priyo Budi Santoso sebagai pengurus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.