JAKARTA, KOMPAS.com – Peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Tommy Legowo mengatakan, selama dua kali masa perubahan kepemimpinan DPR jumlah keterwakilan perempuan di parlemen selalu di bawah 30 persen. Padahal, UU telah mengamanatkan ketersertaan 30 persen perempuan dalam setiap proses pemilihan.
Di bawah kepemimpinan politisi Partai Demokrat, Marzuki Alie, jumlah perempuan yang berhasil duduk di kursi dewan hanya 18 persen. Jumlah itu turun menjadi 17 persen pada masa kepemimpinan Setya Novanto.
“Jumlah laki-laki justru mengalami peningkatan dari sebelumnya 82 persen menjadi 83 persen,” kata Tommy saat memaparkan catatan akhir tahun Formappi di Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Jika diliat dari sisi pendidikan, perbandingan anggota DPR yang memiliki gelar sarjana dengan yang tidak pada periode saat ini yakni 91,1 persen berbanding 8,9 persen. Perbandingan itu mengalami peningkatan daripada sebelumnya yang hanya 90,6 persen banding 9,4 persen.
Sementara itu, dari sisi kaderisasi, perbandingan anggota legislatif kader dengan non kader pada periode saat ini yaitu 72 persen berbanding 28 persen. “Dengan latar belakang genetis seperti itu seharusnya karakter anggota DPR militan, cerdas dan beretika,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.