“Bagi masyarakat-masyarakat di komunitas yang RT/RW, buatlah jam belajar, jam membaca, jadi jangan hanya menonton televisi tapi jam baca digalakkan. Kalau RT/RW bersemangat mengemban itu, Insya Allah yang lain-lain akan bersemangat,” kata Anies, di Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Selain itu, menurut Anies, meningkatkan minat baca masyarakat harus dimulai dari meningkatkan minat baca guru dan orang tua. Mengenai ketersediaan buku bacaan, Anies mengatakan, saat ini masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan buku-buku bacaan.
“Kalau ada kemauan, buku bisa dikirim dari mana saja, ke mana saja, jadi begitu ada kemauan, Anda akan bisa cari buku. Barang bisa dikirim dengan mudah, bahkan buku yang lain juga mudah,” kata dia.
Pada 2012, UNESCO mencatat indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, setiap 1.000 orang, hanya ada satu orang yang punya minat membaca. Ada pun, UNDP merilis angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5 persen, sementara Malaysia sudah mencapai 86,4 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.