Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Parpol Diusulkan Ditanggung Negara

Kompas.com - 17/12/2014, 14:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Pendapat tersebut disampaikan Ketua Bidang Politik Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera Agoes Purnomo dan Sekretaris Departemen Perundang-undangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Arif Wibowo, Selasa (16/12). Agoes menjelaskan, ada tiga pilihan alternatif memperbaiki pendanaan parpol.

Salah satunya mewajibkan warga negara berpartai atau anggota parpol menyumbang secara permanen kepada parpol. Pilihan kedua adalah negara mendanai parpol sesuai dengan kebutuhan parpol. Syaratnya, parpol harus membuka seluruh pengelolaan keuangan dan pengelolaan parpol secara keseluruhan.

Pilihan ketiga, mempersilakan parpol membentuk badan usaha sebagai sumber pendanaan. ”Namun, saya tidak setuju kalau partai membuka bisnis karena sangat berisiko,” kata Agoes.

Arif sependapat jika pembentukan badan usaha parpol bukanlah pilihan yang baik. Menurut dia, pembentukan badan usaha parpol hanya akan menimbulkan konflik kepentingan dan pergeseran orientasi parpol menjadi lebih pragmatis.

Jadi, pilihan yang mungkin diambil adalah menegaskan kembali kewajiban iuran anggota dan pengurus parpol. ”Agar lebih kuat, perlu juga diatur sanksi. Selain itu, batasan sumbangan dan iuran harus diatur,” tuturnya.

Arif berpendapat, pembiayaan parpol dari negara perlu ditingkatkan. Jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara dan kepantasan publik.

”Selama ini kan parpol mendapat bantuan keuangan Rp 125 per suara. Sekarang perlu ditingkatkan saja,” ujar Arif. Pembiayaan dari pemerintah terutama diberikan untuk mendanai administrasi dan pengaderan parpol.

Pandangan pendanaan parpol oleh negara juga disetujui Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Tjatur Sapto Edy. Menurut dia, pembiayaan oleh negara justru akan mendorong pengelolaan pendanaan parpol lebih transparan. Alasannya, penggunaan anggaran negara akan lebih mudah diaudit. (NTA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com