"Iya lah, itu didalami," ujar Abraham di Gedung KPK,Jakarta, Senin (15/12/2014).
Pada hari ini, KPK memeriksa sejumlah petinggi PT MKS, yaitu General Manager Unit Pengolahan PT MKS Pribadi Wardojo, Presiden Direktur PT MKS Sardjono, serta dua direktur PT MKS, Sunaryo Suhadi dan Achmad Harijanto.
Abraham menilai, pemeriksaan terhadap petinggi PT MKS dapat mempercepat penyelesaian kasus tersebut.
"Kami ingin segera menyelesaikan, orang-orang yang dipanggil itu untuk bisa memberikan keterangan untuk mempercepat proses ini," kata Abraham.
PT Media Karya Sentosa (MKS) merupakan mitra perusahaan daerah Kabupaten Bangkalan, PD Sumber Daya, dalam menyalurkan gas hasil pembelian dari PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore untuk pembangkit listrik tenaga gas di Gili Timur Bangkalan dan Gresik.
Direktur PT MKS Antonio Bambang Djatmiko diduga menyuap Fuad terkait jual-beli gas alam oleh PT MKS yang bermitra dengan PD Sumber Daya dari PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore. Seharusnya, gas dialirkan untuk pembangkit listrik. Salah satunya untuk PLTG Gili Timur di Bangkalan. Diduga, gas ini tak pernah sampai ke PLTG itu.
Ada dugaan, karena pembangkit listrik tak pernah mendapat aliran gas, tetapi PT MKS terus mendapatkan kontrak pembelian, Fuad yang pernah menjadi Bupati Bangkalan menerima jatah uang terima kasih.
KPK menangkap Fuad pada Selasa (2/12/2014) dini hari di rumahnya di Bangkalan. Saat penangkapan, KPK juga menyita tiga koper besar berisi uang lebih dari Rp 3 miliar yang diduga suap dari PT Media Karya Sentosa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.