Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Para "Koruptor" Menyedot Perhatian Pengunjung

Kompas.com - 14/12/2014, 15:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memperingati hari antikorupsi sedunia yang jatuh pada 9 Desember 2014 lalu, Indonesia Corruption Watch mengadakan serangkaian acara dengan slogan Demokrasi Tanpa Batas. Dalam acara tersebut, nampak sejumlah koruptor yang digambarkan ke dalam figur karikatur.

Beberapa figur yang dipamerkan yaitu mantan anggota DPR Angelina Sondakh, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaq, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, dan Gayus Tambunan, si "Mafia Pajak".

Peneliti ICW, Abdullah Dahlan mengatakan, figur karikatur para koruptor dipamerkan untuk menggugah pengetahuan masyarakat mengenai sejumlah koruptor yang berhasil diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi.

Menurut dia, para koruptor yang selesai divonis jarang disorot lagi oleh publik sehingga eksistensi terpidana koruptor terkesan tenggelam. "Merefresh publik supaya tahu soal korupsi yang dilakukan mereka," ucapnya.

Ia mengatakan, pameran tersebut sekaligus memberi pesan ke publik bahwa pelaku korupsi dapat berasal dari kalangan mana saja. Misalnya, sebut Abdullah, Angelina Sondakh yang didapuk sebagai Puteri Indonesia tahun 2001 itu tersangkut korupsi setelah menjadi anggota DPR.

"Ini juga pesan ke publik dan anak-anak bahwa ini pelaku kejahatan korupsi. Agar kita diingatkan lagi ada hakim Mahkamah Konstitusi, ada anggota DPR, dan Puteri Indonesia," kata Abdullah.

Para pengunjung, mulai dari anak-anak usia sekolah dasar hingga orang dewasa pun memadati sudut tempat "para koruptor" dipamerkan. Beberapa dari mereka bahkan berfoto bersama figur karikatur itu. Di sisi figur tersebut, terdapat keterangan mengenai latar belakang koruptor beserta tindak korupsi yang dilakukannya.

Dengan demikian, Abdullah berharap pengetahuan masyarakat bertambah mengenai para koruptor di Indonesia dan menjadikannya pembelajaran.

Wasuno, seorang pengunjung yang tinggal di Cipinang, Jakarta Timur mengapresiasi langkah ICW yang memperkenalkan para koruptor ke masyarakat melalui pameran ini. Menurut dia, kasus-kasus korupsi tersebut dapat menjadi oembelajaran bagi masyarakat agar tidak mengikuti jejak mereka.

"Pameran ini jadi peringatan buat kita. Kalau korupsi bakal diekspos ke masyarakat," kata Wasuno.

Wasuno mengatakan, ia juga menanamkan pendidikan antikorupsi ke anak-anaknya sejak usia dini. Caranya, kata dia, bisa dengan cara sederhana dengan memberikan uang jajan seperlunya. "Pada saat ngasih uang jajan, dia harus mengatur uang yang ada," ujar Wasuno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com