Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"DPR Jangan Jadi Kacang Lupa Kulit"

Kompas.com - 09/12/2014, 18:28 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sejumlah aktivis Indonesia Corruption Watch menggelar aksi simbolis memperingati Hari Antikorupsi sedunia, Selasa (9/12/2014). Aksi berlangsung di depan Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Dalam aksinya, sebuah spanduk besar bertuliskan "Demokrasi Tanpa Korupsi" dipasang di gerbang Kompleks Parlemen. Mereka juga membawa papan bertuliskan "DPR Tanpa Korupsi", "DPR Jangan Jadi Kacang Lupa Kulit", dan berbagai tulisan lainnya yang mengingatkan DPR terhadap komitmen pemberantasan korupsi.

"Anggota DPR agar tidak lupa dengan mandat dan agenda pemberantasan korupsi. Mereka duduk sebagai wakil rakyat karena amanah yang diberikan rakyat," kata aktivis ICW Abdullah Dahlan saat menyampaikan orasinya.

Peneliti Divisi Korupsi Politik ICW Almas Sjafrina mengatakan, peringatan Hari Antikorupsi pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena bertepatan dengan tahun politik di Indonesia.

"Itulah mengapa kami mengusung tema 'Demokrasi Tanpa Korupsi', agar para wakil rakyat yang baru, pemerintahan yang baru, tidak terjangkit korupsi. Aksi simbolik pemberian kacang agar DPR tidak jadi kacang lupa kulit. Kami melihat ada gejala, wakil rakyat mulai meninggalkan rakyat pemilihnya dan lebih mengarah ke kepentingan partainya saja," ujar Almas.

Ia menekankan, para wakil rakyat perlu diingatkan agar tidak hanya "menjual" tagline antikorupsi pada saat kampanye.

Dalam aksi ini, anggota DPR asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanulhaq menyatakan apresiasinya atas kepedulian elemen masyarakat untuk mengingatkan DPR terhadap komitmen pemberantasan korupsi. Menurut Maman, anggota Dewan memang perlu diingatkan karena celah untuk melakukan korupsi sangat besar.

"Korupsi itu musuh semua. Semua agama, semua golongan. Setelah saya berada di dalam (DPR) baru menyadari bahwa begitu banyak celah melakukan korupsi di dalam. Untuk itu, perlu diingatkan terus agar bersama rakyat melawan korupsi," katanya.

Aksi hanya berlangsung 15 menit dan diakhiri dengan penyerahan kacang oleh peserta aksi kepada Maman yang mewakili anggota DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Megawati Serahkan 'Amicus Curiae' Terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Megawati Serahkan "Amicus Curiae" Terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk "Palu Emas"

Nasional
PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com