JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengklaim pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jakarta, mendapat sinyal dukungan dari pemerintah. Sinyal dukungan itu disebut Priyo didapatnya setelah menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah.
"Tunggu saja dulu. Tapi kalau kemarin dari hasil komunikasi dengan Kumham, Menkopolhukam, tanda-tanda kebaikan sepertinya mengarah ke sini," kata Priyo di Ancol, Minggu (7/12/2014).
Priyo menuturkan bahwa pelaksanaan Munas di Jakarta sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar. Di dalam munas itu, Priyo juga memastikan tak ada intimidasi atau penggiriangan suara.
"Dari segi berkaitan dengan masalah pemerintah, kami sudah lakukan komunikasi intensif dengan Menkumham, Menkopolhukam. Kami juga bicara secara khusus dengan Wapres, kami senang pemerintah adil," ujar mantan Wakil Ketua DPR itu.
Munas di Ancol merupakan bentuk perlawanan sejumlah kader Golkar yang berseberangan dengan Aburizal Bakrie, yang terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali.
Dalam acara Munas IX di Bali diputuskan pemecatan belasan kader Golkar, termasuk Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, dan Yorrys Raweyai. Mereka dianggap melawan keputusan partai dengan membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar yang tidak diakui oleh kubu Aburizal. (baca: 17 Kader Golkar Dipecat, Peserta Munas Gembira)
Munas di Ancol akan diselenggarakan hingga Senin (8/12/2014). Kubu Aburizal sudah mengultimatum semua pengurus daerah Golkar untuk tidak hadir dalam munas apa pun kecuali yang diselenggarakan di Bali. (baca: Kubu Aburizal Ancam Bekukan DPD yang Hadiri Munas Agung dkk)