Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Pengadaan Barang dan Jasa, Pemerintah Akan Buat E-katalog

Kompas.com - 04/12/2014, 14:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pemerintah meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan (LKPP) untuk menyusun katalog elektronik atau e-katalog terhadap produk-produk yang akan ditenderkan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penggelembungan harga barang yang bisa terjadi dalam proses lelang.

"Pada dasarnya, Presiden menginginkan supaya proses pengadaan barang dan jasa pemerintah itu lebih tepat, lebih ringkas, dan lebih bersih. Pak Agus Rahardjo sebagai Ketua LKPP diberikan beberapa instruksi untuk mewujudkan itu. Instruksi utama berkaitan dengan e-katalog," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Kamis (4/12/2014).

Pemerintah akan merevisi Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk memuluskan rencana membuat e-katalog tersebut. Kepala LKPP Agus Rahardjo mengatakan, dengan adanya e-katalog itu, sistem pengadaan barang dan jasa diharapkan bisa lebih cepat dan sederhana. Katalog digital itu akan mencakup detail spesifikasi produk yang dibutuhkan lembaga dan kementerian sehingga ada patokan harga tetap.

Agus mengklaim dengan adanya e-katalog itu akan ada penghematan besar dalam belanja uang negara. "Untuk buku pelajaran yang biasa dibeli Rp 40.000, di katalog hanya Rp 9.000. Kemudian alat kesehatan, masuk katalog hematnya bisa 40-60 persen. Jadi simpel, di katalog tinggal beli, enggak ada proses yang lain," ucap Agus.

Ia menyebutkan bahwa produk yang akan dimasukkan dalam e-katalog adalah produk jadi. Namun, untuk produk-produk padat karya, seperti jalan, jembatan, pelabuhan udara, dan pelabuhan transmisi listrik, masih akan tetap melalui proses tender yang biasa dilakukan.

Menurut Agus, saat ini e-katalog Indonesia baru mencapai 7.000 produk. Dia membandingkan e-katalog yang dimiliki Pemerintah Korea Selatan yang mencapai 300.000 produk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com