Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Presiden, Kapolri "Curhat" soal Pungli Anggotanya

Kompas.com - 02/12/2014, 22:19 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Sutarman "curhat" kepada Presiden Joko Widodo soal pungutan liar (pungli) di lapangan yang dilakukan oknum polisi. Kapolri mengatakan, pungli merupakan masalah yang mendera institusinya, dan hal itu telah disampaikan kepada Presiden.

"Iya, itu (pungli) salah satu sisi negatif yang sudah disampaikan ke Presiden. Pungli di jalanan misalnya, masih sering terjadi karena ada yang seharusnya dipenuhi dengan kuota tertentu," ujar Sutarman di Kompleks Akademi Kepolisian Semarang, Selasa (2/12/2014).

Di sisi lain, ujar Kapolri, para anggota juga diwajibkan untuk senantiasa melayani masyarakat sehingga terkadang pungutan liar dianggap membebani masyarakat.

"Sudah kami laporan ke Bapak Presiden, dan tentu, Presiden akan mengalkulasi, kemudian membuat kebijakan strategis," paparnya.

Selain itu, Sutarman juga "curhat" soal biaya proses penegakan hukum. Menurut dia, polisi saat ini hanya bisa menyelesaikan persoalan hukum sebanyak 200.000 kasus per tahun. Padahal, kasus yang ditangani kepolisian hampir 500.000 kasus per tahun.

"Kami diberi (dana) anggaran Rp 904 miliar. Idealnya, (dana) anggaran sampai Rp 2,1 triliun," paparnya.

Jika anggaran itu bisa disetujui pemerintah, Kapolri menjamin celah-celah penyimpangan akan segera teratasi.

Presiden Joko Widodo sendiri telah mendengarkan masalah-masalah yang ada, baik di polres, polrestabes, maupun polda seluruh Indonesia saat memberi arahan di Apel Satwal 2014.

"Saya sampaikan, kita perlu meningkatkan kewibawaan negara, dan itu bisa dibangun jika institusi di negara bisa dipercaya oleh masyarakat. Tekanan saya ada di situ," pesan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com