Puja-puji dan tepuk tangan pun berulang kali dilayangkan untuk Aburizal Bakrie. "Angin" bertiup ke arah Aburizal atau Ical? (Baca: Aburizal Sebut Dirinya Menjadi Otoriter jika Ikuti Kemauan Agung Laksono)
Peserta yang menghadiri Munas IX Partai Golkar melampaui ekspektasi. Lebih dari 2.000 orang hadir. Padahal, menurut panitia, undangan yang disebar hanya 1.745. Kericuhan dan konflik yang terjadi sebelum munas tak menghalangi langkah para kader untuk menjejakkan kaki di Bali.
"Ternyata, yang hadir lebih dari undangan yang disebar. Minat untuk datang ke munas tinggi. Lokasi di Bali jadi menjadi daya tarik," kata Organizing Committee Munas IX Partai Golkar Ahmadi Noor Supit.
Sindir Agung Laksono cs
Dalam pidatonya, Aburizal berulang kali menyinggung para elite Golkar yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar. Ia mempertanyakan tudingan kelompok Agung yang menyebut Munas Bali bagian dari rekayasa untuk memuluskan jalan Aburizal kembali memimpin Golkar. Secara terbuka, Aburizal mengapresiasi sikap politik dua calon ketua umum yang mengikuti Munas Bali, yaitu MS Hidayat dan Airlangga Hartarto, yang dianggapnya lebih kesatria dibanding Agung Laksono atau Priyo Budi Santoso. (Baca: Agun Gunandjar: Pidato Aburizal Memutarbalikkan Fakta!)
"Saya minta mereka kembali ke bawah '(pohon) beringin' yang teduh," kata Aburizal.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat itu mengatakan, pembentukan Presidium Penyelamat Partai Golkar untuk menyelenggarakan munas pada tahun 2015 tak hanya gegabah, tetapi juga melanggar aturan partai. Ia menegaskan, pelaksanaan Munas IX di Bali pada tahun ini sesuai dengan konstitusi partai karena diputuskan dalam Rapimnas VII Golkar yang digelar di Yogyakarta pertengahan November lalu. Oleh karena itu, kata Aburizal, tak boleh ada kader yang menentangnya karena rapimnas derajatnya lebih tinggi dari rapat pleno.
"(Mengubah) Kebijakan partai tidak bisa dilakukan dengan segelintir orang, apalagi menggunakan unsur intimidasi, premanisme, dan kekerasan," ujarnya.
Pernyataan Aburizal ini pun mendapatkan sambutan riuh dari peserta munas yang diikuti teriakan "Hidup ARB... hidup ARB..."
Banggakan KMP
Pembukaan munas ini dihadiri oleh petinggi partai Koalisi Merah Putih, di antaranya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Presiden PKS Anis Matta, Ketua Umum PBB MS Kaban, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, dan dua pimpinan PPP, Djan Faridz serta Syaifullah Tamliha.
Aburizal pun mengungkapkan rasa bangganya terhadap soliditas KMP. Ia bahkan mengklaim KMP merupakan koalisi paling efektif dan mampu berperan besar sebagai penyeimbang pemerintahan yang berkuasa. (Baca: Aburizal Didukung karena Golkar Ingin Tetap Berada di Koalisi Merah Putih)
"Patut dicatat, baru kali ini dalam sejarah ada koalisi yang efektif. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Saya yakin, peran yang kita jalankan menjadi faktor penting untuk Indonesia yang maju dan bermartabat," kata Aburizal.
Ia juga mengklaim, sebagai ketua umum, ia mampu membawa Golkar punya peran penting di KMP. Dalam struktur KMP, Aburizal dipercaya menjadi Ketua Presidium KMP karena pengalaman, kinerja, dan faktor senioritasnya. (Baca: Agung Laksono Ajak Aburizal Ikut Munas di Januari 2015)