Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Harus Prioritaskan Konsolidasi Internal

Kompas.com - 28/11/2014, 17:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Sukmajati, mengatakan, elite Partai Golkar seharusnya lebih memprioritaskan konsolidasi internal untuk menghindari perpecahan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu. Seharusnya, kata Mada, para elite Golkar fokus pada masa depan partai.

"Untuk situasi sekarang ini, yang penting dipikirkan oleh tokoh dan pengurus Partai Golkar adalah masa depan partai itu sendiri," kata Mada, di Yogyakarta, Jumat (28/11/2014).

Mada mengatakan, regenerasi kepemimpinan Partai Golkar berkaitan erat dengan masa depan Koalisi Merah Putih (KMP) serta relasi parlemen dengan pemerintah. Hal inilah yang dinilainya akan menyebabkan tarik-menarik di antara kedua kepentingan tersebut.

Menurut Mada, apabila tarik-menarik di internal Golkar hanya berorientasi pada kepentingan eksternal partai semata, rentan terjadi perpecahan.

"Jika pertarungannya adalah hanya untuk KMP atau Koalisi Indonesia Hebat (KIH), bayangkan betapa mahalnya pengorbanan yang dibayar Partai Golkar," kata dia.

Untuk menghindari perpecahan di tubuh Golkar, kata Mada, perlu ada konsolidasi dengan mempertemukan berbagai tokoh dan faksi partai tersebut. Mada mengatakan, pertemuan ini akan mengingatkan kembali perjuangan Golkar serta tema-tema yang membahas organisatoris partai.

"Proses negosiasi itu, misalnya, menerima kepemimpinan Ical, tetapi Partai Golkar tidak lagi terlibat secara teknis dalam KMP," kata dia.

Selain itu, menurut Mada, dalam konteks saat ini, Golkar juga tidak perlu tergesa-gesa mengumumkan diri sebagai partai oposisi. Alasannya, Golkar belum memiliki pengalaman yang kuat untuk berseberangan dengan pemerintah. "Kalau keputusan itu (menjadi oposisi) terburu-buru, perlu dipikir ulang," kata Mada.

Seperti diberitakan, dua kubu di Partai Golkar berseteru. Kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono berpandangan berbeda tentang waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional IX. Sebelumnya disepakati bahwa munas akan digelar pada Januari 2015. Akan tetapi, keputusan ini berubah setelah rapimnas di Yogyakarta memutuskan munas dipercepat pada 30 November 2014. Kubu Aburizal Bakrie bersikukuh Munas IX akan digelar pada 30 November-3 Desember 2014 di Bali.

Keputusan tersebut dinilai sepihak oleh sejumlah politikus Golkar. Para pihak yang tidak bersepakat, dimotori Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, kemudian membuat Presidium Penyelamat Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com