Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam: Jangan Benturkan Pemerintah dan Parlemen!

Kompas.com - 26/11/2014, 18:10 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno meminta media tidak membenturkan pemerintah dengan parlemen terkait larangan yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo agar para menteri tidak mengikuti rapat-rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Tedjo menegaskan, larangan itu hanya sementara.

Surat edaran yang berisi larangan bagi para menteri untuk mengikuti rapat di DPR tersebut akan dicabut jika DPR sudah memberikan surat resmi kepada pemerintah yang menyatakan pembentukan komisi-komisi di DPR sudah sempurna.

“Kami ingin jadi satu, tidak ada kubu-kubuan, tidak ada permusuhan yang diharapkan, jangan munculkan seolah pemerintah dan parlemen bermusuhan,” kata Tedjo, di kantor Kemenko Polhukam di Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Ia juga meminta agar suasana konflik tidak dikesankan seolah-olah pemerintahlah yang bersalah dalam hal ini. Menurut Tedjo, persoalan ada di internal DPR karena belum bersatunya dua kubu koalisi, yaitu Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih. 

“Ya itu tadi, kalau sudah ada pernyataan resmi dari Ketua DPR, komisi sudah dibentuk, pasti surat edaran akan dicabut,” kata Tedjo.

Politikus Partai Nasdem ini mengatakan, tidak ada menteri pada Kabinet Kerja yang berkeberatan untuk mengikuti rapat-rapat dengan DPR. Saat ini, ia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan pimpinan partai-partai Koalisi Merah Putih, di antaranya Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Selanjutnya, Tedjo mengatakan, ia akan bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara lisan mempersilakan para menteri untuk mengikuti rapat-rapat di DPR. Jokowi memperkirakan, masalah antarkubu koalisi di parlemen akan selesai hari ini. Menurut Jokowi, surat larangan bagi menteri untuk mengikuti rapat di DPR itu dia terbitkan pada awal November atau ketika konflik internal DPR tengah memanas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com