BANJARMASIN, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, reformasi haji tetap berjalan meski penyelenggaraan haji 2014 baru saja usai.
"Kita akan tetap melakukan reformasi haji dalam bidang pendaftaran dan pelunasan biaya haji, penyelenggaraan persiapan haji di dalam negeri dan peningkatan kualitas layanan haji di Tanah Suci," kata Lukman di Banjarmasin, seusai silaturahim dengan para tokoh agama, ulama dan masyarakat Kalimantan Selatan, di Asrama Haji Banjarmasin, Rabu (26/11/2014), seperti dikutip Antara.
Hadir pada kesempatan itu Gubernur Kalsel Rudy Ariffin, Ketua MUI Kalsel H. Ahmad Maki, Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam Prof Dede Rosada, Rektor IAIN Antasari Prof Dr Fauzi Aseri MA, Kepala Biro AUK IAIN Antasari Banjarmasin Sofian Nur, Kanwil Kemenag setempat Muhammad Tamrin, Ketua Dewan Masjid Kalsel H Gusti Rusdi Effendi, para ulama dan tokoh masyarakat.
Di hadapan para ulama, Lukman mengatakan, reformasi haji juga mencakup aspek transparansi. Sebab, publik ingin tahun sekecil apa pun dana yang disetorkan kepada Kementerian Agama. Ke depan, lanjut dia, tak ada lagi dana yang disetor saat pendaftaran atas nama menteri agama, tetapi atas nama pribadi.
Karena itu, jika dana dari yang bersangkutan mengendap di bank penerima setoran haji, maka dana optimalisasi berupa bunga harus diterima kepada orang bersangkutan.
"Asas transparansi kan pada prinsipnya harus berkeadilan," kata politisi PPP itu.
Ia mengaku akan memperjuangkan agar kuota haji dapat ditambah dari kuota dasar sebanyak 211 ribu mengingat jumlah umat Islam kini makin banyak, mencapai 240 juta jiwa. Antrean untuk pergi haji makin panjang dan lama, bisa mencapai 25 tahun menunggu.
Terkait kondisi, pihaknya akan merombak dan memperbaiki seluruh penggunaan Informasi Teknologi atau IT, yang dikenal di Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh sebagai Siskohat (Sistem Komputerisasi Terpadu).
"Kita akan sempurnakan sehingga publik bisa membuka kapan bisa berangkat haji. Kapan pula harus melunasi," ucap Lukman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.