Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos Gelar Konferensi Paparkan Hasil Penelitian

Kompas.com - 25/11/2014, 10:10 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial menggelar Konferensi Nasional Hasil Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial III, Selasa (25/11/2014). Konferensi tersebut mengambil tema "Mewujudkan Kebijakan Kesejahteraan Sosial Berbasis Riset".

"Konferensi ini akan menunjukan laporan hasil penelitian selama 3 tahun. Hasil penelitian tersebut yang akan digunakan sebagai penentu kebijakan," ujar Ketua Pelaksana Konferensi Mudjiadi, saat ditemui di Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemensos, Jalan Marga Guna Raya, Jakarta Selatan, Selasa.

Dalam konferensi ini, sebut Mudjiadi, Kemensos akan melibatkan praktisi serta akademisi dalam bidang penelitian. Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial (Badiklitkesos) akan bersama-sama Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Daerah serta Litbang Kementerian Hukum dan HAM akan memberikan presentasi mengenai hasil penelitian.

Mudjiadi mengatakan, konferensi akan dibuka langsung oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Acara akan dihadiri 150 peserta, yang terdiri dari peneliti di lingkungan Kemensos, Forum Komunikasi Kelitbangan Kementerian, dosen, mahasiswa, serta praktisi pembuat kebijakan yang peduli dengan isu kesejahteraan sosial.

"Konferensi ini diharapkan bisa memberikan gambaran kondisi objektif permasalahan kesejahteraan sosial, dan menghasilkan kebijakan untuk mengatasinya," kata Mudjiadi.

Selain konferensi, dalam acara tersebut juga digelar pameran hasil penelitian dan pengembangan, berupa buku-buku dan literatur dari Badiklitkesos dan Balitbang Kementerian Hukum dan HAM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com