JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie memutuskan untuk menunda rapat pleno. Keputusan ini, menurut Aburizal, disebabkan suasana rapat yang tidak kondusif.
Terkait hal tersebut, mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai mengaku tidak mempermasalahkan. Sebagai informasi, Yorrys merupakan orang yang memimpin puluhan kader AMPG sewaktu "menggeruduk" ruang rapat pleno.
"Ya sudah, biarin saja. Saya kan enggak ikut rapat. Enggak mau ambil pusing," ujar Yorrys, di depan ruang rapat pleno, di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (24/11/2014).
Yorrys mengatakan, yang terpenting adalah tuntutan dia untuk meminta agar Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar dikembalikan pada jadwal semula dipenuhi. Jadwal itu mengacu keputusan sidang pleno, yakni pada pertengahan Januari 2015.
Selain itu, dia juga menuntut agar kader muda Golkar dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Jadi biarkan yang di dalam, yang rapat yang ngurus. Yang penting kami sudah menyampaikan," ucap Yorrys.
Yorrys mengatakan akan terus mengawal rapat pleno yang akan dilanjutkan esok hari. Jika masih ada penyimpangan dalam pelaksanaan rapat, Yorrys akan melakukan aksi serupa seperti hari ini. "Besok kita lihat, kalau tidak benar lagi, kita kawal lagi," ucap Yorrys.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.