Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Pleno Golkar Ditunda, Yorrys Raweyai Tidak Ambil Pusing

Kompas.com - 24/11/2014, 21:08 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie memutuskan untuk menunda rapat pleno. Keputusan ini, menurut Aburizal, disebabkan suasana rapat yang tidak kondusif.

Terkait hal tersebut, mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai mengaku tidak mempermasalahkan. Sebagai informasi, Yorrys merupakan orang yang memimpin puluhan kader AMPG sewaktu "menggeruduk" ruang rapat pleno.

"Ya sudah, biarin saja. Saya kan enggak ikut rapat. Enggak mau ambil pusing," ujar Yorrys, di depan ruang rapat pleno, di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (24/11/2014).

Yorrys mengatakan, yang terpenting adalah tuntutan dia untuk meminta agar Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar dikembalikan pada jadwal semula dipenuhi. Jadwal itu mengacu keputusan sidang pleno, yakni pada pertengahan Januari 2015.

Selain itu, dia juga menuntut agar kader muda Golkar dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Jadi biarkan yang di dalam, yang rapat yang ngurus. Yang penting kami sudah menyampaikan," ucap Yorrys.

Yorrys mengatakan akan terus mengawal rapat pleno yang akan dilanjutkan esok hari. Jika masih ada penyimpangan dalam pelaksanaan rapat, Yorrys akan melakukan aksi serupa seperti hari ini. "Besok kita lihat, kalau tidak benar lagi, kita kawal lagi," ucap Yorrys.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com