"Jawabannya harus penegakan hukum. Jangan pandang bulu. Jangan hanya yang kecil-kecil," ujar Siti di Istana Bogor, Senin (24/11/2014).
Siti mengaku sudah turun ke lapangan dan meninjau polres tempat para pelaku pembakar hutan ditahan. Di sana, Siti sempat bertanya kepada mereka kenapa sampai akhirnya ditahan di balik sel. "Mereka bilang enggak ngerti karena ada yang nyuruh. Berarti kan penegakannya tidak sampai di situ," ucap dia.
Untuk mengatasi persoalan ini, Siti akan merangkul Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan (UKP4) dan juga pemerintah daerah terakit. Persoalan hutan itu, sebut Siti, harus mulai dilakukan secepat mungkin. Indonesia tidak boleh lagi bertindak hanya pada saat kebakaran terjadi.
Siti mengaku kebakaran hutan yang terjadi sejak bulan lalu bisa langsung diatasi dengan masuknya musim hujan. Namun, mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri itu memperkirakan pada bulan Maret asap akan kembali terjadi.
"Kita sudah harus cegah dari sekarang. Tadi konsultasi sama bapak (Presiden), beliau kan forrester ya jadi beberapa langkah menyangkut kelembagaan, menyangkut teknik drainase, posisi hutan desa dan persepsi desa kepada perusahaan sekitar, bagaiamna supaya mereka saling berharmoni?" ungkap Siti.
Jokowi direncanakan akan kembali melakukan blusukan pada 25-27 November 2014. Tiga provinsi akan dikunjunginya yakni Lampung, Bengkulu dan Riau. Di Riau, Jokowi akan meninjau kawasan tempat pembakaran hutan terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.