Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGRI Minta Perlindungan bagi Guru yang Diintimidasi dalam Pilkada

Kompas.com - 24/11/2014, 18:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI) Sulistyo mengatakan, ada guru yang diintimidasi oleh kepala daerah yang maju kembali dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Intimidasi ini terkait pilihan politik dalam pilkada. 

"Guru yang tidak memberikan dukungannya kepada bupati atau wali kota bisa diturunkan golongannya," ujar Sulistyo, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, Senin (24/11/2014).

Sulistyo menyebutkan, praktik-praktik semacam ini tidak langsung dilakukan oleh sang calon kepala daerah petahana kepada para guru. Intimidasi itu, kata dia, dilakukan melalui bawahan kepala daerah.

"Ini namanya terintimidasi secara politik ya. Mana bisa mereka (guru) bekerja dengan aman, nyaman jika ada tindakan sewenang-wenang seperti itu," lanjut dia.

Bertepatan dengan Hari Guru Nasional (HGN) 2014 yang jatuh pada Selasa, 25 November 2014 besok, Sulistyo minta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan untuk memberikan aturan soal perlindungan hukum khusus bagi guru. Jika hal itu sulit dilakukan, dia minta Kemendikbud untuk mengelola guru di Indonesia. Saat ini, guru dikelola oleh dinas pendidikan masing-masing pemerintah daerah.

"Kalau semuanya ditarik ke pusat, saya rasa tidak akan ada lagi praktik semacam itu di daerah. Pengangkatan, pembinaan, sertifikasi dan mutasi guru, harus diserahkan ke pusat, yakni dikelola dirjen khusus," ujar Sulistyo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com