Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Jokowi Dengarkan "Curhatan" Para Gubernur di Istana Bogor

Kompas.com - 23/11/2014, 14:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Presiden Joko Widodo diagendakan bertemu kembali dengan gubernur-gubernur se-Indonesia pada Senin (24/11/2014) besok di Istana Bogor. Pertemuan itu khusus untuk mendengarkan curahan hati para gubernur tentang kendala-kendala pembangunan yang terjadi di daerah.

"Melanjutkan pertemuan pertama yang diselengarakan Mendagri di Istana Negara dan di Aula Kemendagri beberapa waktu lalu, khusus acara rakor informal di Bogor besok, hanya dengan gubernur se-Indonesia," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam siaran pers yang diterima, Minggu (23/11/2014).

Dalam pertemuan yang dikemas secara informal itu, Tjahjo mengungkapkan, Presiden ingin mendengar masukan dari para gubernur terkait pelaksanaan pembangunan di masing-masing provinsi. Jokowi akan menitikberatkan pada rencana program pembangunan wilayah, skala prioritas dan kendala, serta usulan dari setiap provinsi.

"Bapak Presiden juga akan memberikan arahan kebijakan nasionalnya di daerah," kata Tjahjo.

Dalam pertemuan itu, Presiden akan ditemani oleh Menteri-menteri Koordinator, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kepala Bappenas, dan Sekretaris Kabinet.

Setelah pertemuan dengan gubernur, Jokowi juga direncanakan menggelar pertemuan serupa dengan bupati/wali kota se-Indonesia yang waktunya akan dijadwalkan kemudian. "Pertemuan tersebut untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan di daerah dan memotong jalur birokrasi kalau dirasakan masih menjadi kendala," papar Tjahjo.

Sebelumnya, Jokowi juga bertemu dengan sejumlah kepala daerah. Di dalam pertemuan itu, sejumlah kepala daerah diberikan kesempatan berbicara tentang kendalanya selama ini. Para gubernur saat itu langsung melaporkan kendala izin pembangunan pembangkit listrik yang bertahun-tahun tertahan di kementerian hingga persoalan banyaknya tim khusus yang dibentuk untuk menyelesaikan masalah Papua pada masa pemerintahan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com