JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi VI Dodi Reza Alex Noerdin Econ mengatakan, kelompok usaha kecil menengah (UKM) diprediksi akan menjadi kelompok yang paling merasakan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Dodi menjelaskan, akibat kenaikan harga tersebut, sejumlah harga bahan baku produksi juga ikut merangkak naik sehingga biaya produksi pun akan turut merangkak naik.
"Konsekuensinya akan terjadi penurunan pendapatan dari pelaku usaha," kata Dodi saat menggelar konferensi pers di ruang Komisi VI DPR RI, Jumat (21/11/2014).
Dodi menuturkan, para pelaku UKM tentu akan mengalami kondisi terjepit. Pasalnya, mereka tidak dapat serta-merta menaikkan harga jual produk mereka ke konsumen. Hal itu disebabkan para konsumen UKM pada umumnya adalah masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Dengan demikian, terjadi pengurangan keuntungan usaha dengan mengurangi jumlah tenaga kerja," katanya.
Dodi menambahkan, pada 2013 lalu, jumlah UKM di Tanah Air mencapai 54 juta. Dari jumlah tersebut, penyerapan tenaga kerja mencapai 101 juta pekerja. "Kenaikan harga BBM bersubsidi membuat jumlah tenaga kerja tersebut akan menjadi penganggur," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.