Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Adu Tembak TNI-Polri di Batam Menurut Kapuspen TNI

Kompas.com - 19/11/2014, 23:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya menyebut adu pandang antara empat personel TNI Yonif 134 Tuah Sakti dan dua personel Brimob Polda Kepulauan Riau pada Rabu (19/11/2014) pagi merupakan penyebab keributan yang berujung adu tembak di antara kedua kesatuan.

"Ada empat personel TNI lagi ngopi di warung dekat Mako Brimob. Kemudian, ada dua (anggota) Brimob lewat, masuk ke dalam Mako. Mereka saling lirik. Dari situlah asal muasalnya," ujar Fuad saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu malam. Dia menyebut kedua pihak sempat adu jotos sebelum personel Brimob masuk ke dalam Mako.

Pada Rabu siang, sejumlah pemuda tegap, berpakaian bebas, dan berambut cepak datang ke Mako Brimob dan melakukan perusakan barak. Kaca barak dipecah menggunakan kayu dan benda keras lainnya.

Menurut Fuad, sesudah insiden perusakan itu, Komandan Resor Militer dan Komandan Distrik Militer Batam sudah mendatangi Mako Brimob Polda Kepulauan Riau untuk memerintahkan para prajurit TNI kembali ke barak.

"Dari Kapolres dan Kasat Reskrim setempat di sana berkoordinasi dengan Danrem dan Dandim. Sudah didamaikan," lanjut Fuad. Namun, kata dia, pada Rabu sore, tiba-tiba ada suara tembakan dari arah Mako Brimob.

Menurut Fuad, tembakan itu adalah aksi provokatif dari oknum Brimob yang menyulut amarah personel TNI. Aksi saling balas lepas tembakan pun terjadi. Jarak antara kedua markas kesatuan itu, sebut dia, tak lebih dari 500 meter.

"Tembakan mereka itu tidak menyasar orang, tetapi sama-sama diarahkan ke udara," ujar Fuad. Dia menambahkan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan sejumlah stafnya telah berada di lokasi kejadian, demikian pula Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Gatot Nurmantyo.

Para petinggi TNI itu bertolak ke Batam, tutur Fuad, adalah untuk menenangkan anggota TNI sekaligus mencegah insiden serupa tak terjadi lagi pada kemudian hari. "Malulah kami, pemerintahan baru, malah kami saling berantem. Untungnya sekarang sudah berangsur-angsur kondusif," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com