"Ada empat personel TNI lagi ngopi di warung dekat Mako Brimob. Kemudian, ada dua (anggota) Brimob lewat, masuk ke dalam Mako. Mereka saling lirik. Dari situlah asal muasalnya," ujar Fuad saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu malam. Dia menyebut kedua pihak sempat adu jotos sebelum personel Brimob masuk ke dalam Mako.
Pada Rabu siang, sejumlah pemuda tegap, berpakaian bebas, dan berambut cepak datang ke Mako Brimob dan melakukan perusakan barak. Kaca barak dipecah menggunakan kayu dan benda keras lainnya.
Menurut Fuad, sesudah insiden perusakan itu, Komandan Resor Militer dan Komandan Distrik Militer Batam sudah mendatangi Mako Brimob Polda Kepulauan Riau untuk memerintahkan para prajurit TNI kembali ke barak.
"Dari Kapolres dan Kasat Reskrim setempat di sana berkoordinasi dengan Danrem dan Dandim. Sudah didamaikan," lanjut Fuad. Namun, kata dia, pada Rabu sore, tiba-tiba ada suara tembakan dari arah Mako Brimob.
Menurut Fuad, tembakan itu adalah aksi provokatif dari oknum Brimob yang menyulut amarah personel TNI. Aksi saling balas lepas tembakan pun terjadi. Jarak antara kedua markas kesatuan itu, sebut dia, tak lebih dari 500 meter.
"Tembakan mereka itu tidak menyasar orang, tetapi sama-sama diarahkan ke udara," ujar Fuad. Dia menambahkan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan sejumlah stafnya telah berada di lokasi kejadian, demikian pula Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Gatot Nurmantyo.
Para petinggi TNI itu bertolak ke Batam, tutur Fuad, adalah untuk menenangkan anggota TNI sekaligus mencegah insiden serupa tak terjadi lagi pada kemudian hari. "Malulah kami, pemerintahan baru, malah kami saling berantem. Untungnya sekarang sudah berangsur-angsur kondusif," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.