Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Golkar Dikhawatirkan Pecah Pasca-Munas 2015

Kompas.com - 14/11/2014, 16:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Politisi Partai Golkar Agun Gunanjar khawatir politisi senior Golkar akan kabur dan membentuk partai baru jika Musyawarah Nasional (Munas) 2015, forum tertinggi untuk memilih Ketua Umum tidak berjalan secara demokratis. Menurut dia, hal tersebut lah yang setidaknya terjadi setelah Konvensi 2004.

"Setelah konvensi 2004, Pak Prabowo mendirikan Gerindra, Pak Wiranto mendirikan Hanura karena kecewa dengan Golkar," kata Agun dalam diskusi 'Membangun Golkar Baru dengan Pemimpin Baru' di Restoran Horapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).

Hal tersebut, lanjut Agun, terus berlanjut pada pelaksanaan Munas 2009 di Pekanbaru, Riau. Surya Paloh yang kecewa dengan Munas yang tidak demokratis, akhirnya mendirikan Partai Nasdem. Belum lagi, lanjut dia, banyak juga kader potensial yang bergabung dengan partai-partai baru itu. Dia mencontohkan Ferry Mursyidan Baldan yang ikut bergabung dengan Nasdem dan Yuddy Chrisnandi yang bergabung dengan Hanura.

"Dan dua-duanya sekarang sudah jadi Menteri," keluh dia.

Jika kondisi ini berlanjut pada Munas 2015 nanti, dia khawatir Golkar akan semakin kehilangan kader-kader potensial. Pada akhirnya, suara Golkar pun akan tergerus oleh partai-partai baru yang bermunculan itu.

"Kalau Golkar tetap solid, mungkin sekarang Golkar sudah bisa mendapat 200 kursi di DPR," pungkasnya.

Kekhawatiran akan adanya Munas yang tak demokratis muncul setelah Aburizal Bakrie sebagai petahana berniat mencalonkan diri kembali. Sejauh ini, selain Aburizal, sudah ada 8 calon yang menyatakan siap bersaing, yakni Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, Agung Laksono, MS Hidayat, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, dan Zainuddin Amali.

Adapun Munas Golkar akan dilaksanakan pada Januari 2015 mendatang. Hari dan tempat pelaksanaan akan dibahas lebih jauh dalam rapimnas 18-19 November di Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com