Seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (13/11/2014), ia meluruskan pernyataannya itu dan menyatakan, bahwa warga akan sangat terbantu jika "kartu sakti" Jokowi masuk ke daerahnya.
“Sekarang belum ada kartu itu. BPJS masih berlaku, jadi kami enggak ada masalah. Kalau sudah ada, ya kami senang merasa terbantu,” kata Nurdin, di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis.
Nurdin mengaku, pertemuannya dengan JK membahas soal investasi.
Lebih jauh, Nurdin mengatakan, warga Bantaeng memang tidak memerlukan kartu sehat jika hanya menderita sakit ringan. Menurut Nurdin, masyarakat bisa menghubungi 113 yang beroperasi selama 24 jam. Selanjutnya, dokter yang siaga 24 jam di Bantaeng akan menghampiri rumah warga kurang mampu yang membutuhkan perawatan tersebut. Namun, jika mengalami sakit berat dan harus dirawat, menurut Nurdin, kartu jaminan kesehatan seperti yang diluncurkan Presiden Jokowi itu memang diperlukan.
“Tapi berikutnya butuh Jamkesda, Jamkesmas, BPJS. Saya cerita kalau jemput enggak pakai kartu, itu betul enggak pakai kartu-kartuan. Kalau nanti dirujuk, dioperasi, atau dirawat, baru pakai kartu. Tidak ada kartu kan harus bayar. Malah kami terbantu kalau kartu bisa digunakan. Sekarang sudah ada Jamkesmas, Jamkesda, BPJS, sekarang tinggal sosialisasikan kegunaannya,” ujar Nurdin.
Kartu sakti Jokowi, menurut dia, belum dibagikan di wilayah Bantaeng. Menurut data yang dimiliki Nurdin, ada 5000 warga miskin di wilayahnya.
Sebelumnya, dalam sebuah diskusi pada Selasa (11/11/2014) malam, Nurdin menyatakan kepuasannya terhadap sistem kesehatan yang sudah diterapkan di daerahnya. Dia menilai, Kartu Indonesia Sehat yang diluncurkan Jokowi tidak akan terlalu efektif dan tidak banyak membantu.
"Alhamdulillah, di Bantaeng kami enggak perlu kartu-kartuan kalau sakit," kata Nurdin dalam Dialog Demokrasi 'Dari Daerah Untuk Indonesia' di Hari Ulang Tahun ke-15 The Habibie Center di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (11/11/2014).
Nurdin menjelaskan, sejak beberapa tahun lalu sudah dibuat call center yang memungkinkan warga tidak mampu untuk menelpon jika jatuh sakit. Pertolongan pun akan segera datang. Sebelumnya, dia juga menyampaikan bahwa hal yang terpenting sebenarnya bukan lah penanganan terhadap orang yang jatuh sakit. Seharusnya, kata dia, pemerintah justru lebih berupaya agar kesehatan penduduk terjaga agar mereka tak sampai jatuh sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.