"Kalau di Bantaeng semuanya sudah gratis, sudah digratiskan dengan program kesehatan gratis," kata Nurdin di Jakarta, Selasa (11/11/2014) malam.
Menurut dia, program yang diterapkan pemerintah daerah Bantaeng itu juga jauh lebih praktis karena tidak perlu menggunakan kartu apa pun. Bahkan, masyarakat yang sakit juga bisa hanya menelepon ke Call Center 113 dan ambulans akan datang ke rumah yang bersangkutan.
"Kami tidak menanyakan apakah pakai Askes atau apa," ujarnya.
Nurdin mengungkapkan, di dalam ambulans yang didatangkan dari Jepang itu, sudah dipersiapkan tenaga dokter dan berbagai peralatan serta obat-obatan yang diperlukan. Jika sakit pasien tidak terlalu parah, maka pengobatan dilakukan langsung di rumah sang pasien. Namun, jika sakit parah, atau perlu peralatan dan obat khusus, maka pasien baru lah dilarikan ke rumah sakit.
"Kami sudah ada delapan ambulans dan lagi bikin station di beberapa kecamatan supaya radius 20 menit terjangkau," katanya.
Menurut Nurdin, delapan ambulans tersebut saat ini masih cukup untuk menjangkau sekitar 200.000 penduduk Bantaeng. Seluruh warga baik yang mampu atau pun tidak mampu dapat menggunakan layanan tersebut.
"Dananya dari APBD. Itu tidak besar kok anggarannya," tambah Nurdin.
Kendati sudah mempunyai program kesehatan yang gratis dan lebih baik, Nurdin mengaku tetap akan menerapkan Kartu Indonesia Sehat di Bantaeng.
"Kartu Jokowi bisa digunakan pada penyakit kronis, misalnya harus operasi, itu bisa digunakan. Tapi itu juga sebenarnya gratis," ujar Nurdin.
"Saya kira ini (Kartu Indonesia Sehat) bisa untuk back up, jadi untuk lebih meringankan (beban masyarakat)," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.