JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik Charta Politika Yunarto Wijaya menilai kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sekitar lima tahun telah gagal membawa Golkar menjadi Partai yang besar. Jika Golkar ingin berkembang, dia menyarankan agar Aburizal sebaiknya tidak maju kembali sebagai Ketua Umum.
"Kalau Ical memang dianggap gagal, dibuang saja. Itu harga mati," kata Yunarto dalam diskusi AMPG Menyegarkan Partai Golkar, di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (7/11/2014).
Yunarto mencontohkan pencapaian Golkar di pemilu legislatif 2014 lalu yang hanya menempati peringkat dua di bawah PDI Perjuangan. Menurut dia, hasil tersebut tak bisa dilepaskan dari Aburizal yang memaksakan diri menjadi calon presiden meski elektabilitasnya rendah.
"Kalau elektabilitas tokoh lebih rendah dari elektabilitas partai, justru partai akan terbebani," ujarnya. (baca: Wakil Bendahara Golkar: Tidak Demokratis jika Tolak Aburizal "Nyalon" Ketum Lagi)
Namun, Yunarto menyerahkan keputusan kepada internal Partai Golkar. Menurut dia, kader Golkar lah yang mengetahui kesuksesan atau kegagalan yang dialami partainya.
"Ketika orang lama mau maju, nilai ketua Anda yang lama, berhasil atau enggak. Sama dengan direksi, kalau gagal ya gagal, dibuang saja," ujarnya.
Aburizal sebelumnya mengklaim bahwa banyak orang yang mendukungnya untuk kembali menduduki jabatan tersebut pada periode 2015-2020. Namun, ia belum memutuskan apakah akan kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum. (Baca: Aburizal: Banyak yang Minta Saya Kembali Menjadi Ketua Umum)
Baca juga:
Priyo: Tak Ada Tradisi Ketum 2 Periode, Aburizal Sebaiknya Tak Maju Lagi
Agun Gunandjar: Golkar Perlu Regenerasi, Aburizal Sebaiknya Tak "Nyalon" Lagi
Dianggap Sudah Tua, Aburizal Diminta Tak Calonkan Diri Lagi sebagai Ketum Golkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.