"Saran saya sih ilmiah saja, suatu kerja itu ada mekanisme dan ada manajemen strategis. Itu kritik saya dari dulu," kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/11/2014).
Menurut Fahri, semuanya harus dilakukan dengan tidak terburu-buru karena ada manajemen perencanaan yang terukur. Tahap pertama, kata dia, adalah menganalisis masalah yang ada di lapangan. (Baca: Gerbang Tak Dibuka, Menaker Teriak dan Lompat Pagar Saat Sidak Penampungan TKI)
Kedua, harus dianalisis pula apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Tahap ketiga adalah menetapkan apa yang harus dilakukan. (Baca: Sidak Bandara Soekarno-Hatta, Jonan Semprot Dirut Angkasa Pura II)
"Setelah itu, baru kita laksanakan," tambahnya.
Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera ini meyakini, para menteri Jokowi yang sudah melakukan sidak dan blusukan tidak melewati tahap-tahap tersebut karena baru saja dilantik. Mereka, kata Fahri, terlalu disibukkan dengan hal yang ada di lapangan sehingga tidak memikirkan berbagai tahap yang seharusnya dilakukan. (Baca: Menpan RB Sidak Pelayanan Birokrasi di Sukabumi)
"Sibuk itu berbeda dengan sukses. Banyak orang kelihatan ingin sibuk setiap hari, padahal belum tentu sukses," sindir dia. (Baca: Jokowi Jongkok Periksa Saluran Irigasi di Mamuju)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.