Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP versi Muktamar VIII PPP di Surabaya, Amirul Tamim, menuturkan, tawaran untuk Djan Faridz mengetuai Majelis Kesepuhan adalah untuk mewujudkan ishlah dan menyudahi dualisme PPP. Organisasi Majelis Kesepuhan itu adalah organisasi sayap yang baru dibentuk dan diperuntukkan bagi kader PPP berusia di atas 60 tahun.
"Ini dalam rangka ishlah, Majelis Kesepuhan ditinggikan sebagai nara sumber kegiatan-kegiatan partai," kata Amirul, di Jakarta, Minggu (2/11/2014).
Amirul menegaskan, sesuai ketetapan Muktamar VIII PPP di Surabaya, DPP PPP menginstruksikan pada DPW dan DPD PPP yang melanggar garis kebijakan partai dengan menghadiri Muktamar VIII PPP selain yang diselenggarakan di Surabaya pada 15-17 Oktober 2014, akan mendapat sanksi mulai dari teguran lisan sampai tertulis.
Sanksi dapat berlanjut sampai pemberhentian anggota dewan pimpinan, penarikan keanggotaan dewan, sampai pemberhentian keanggotaan partai. Tetapi untuk para anggota PPP yang hadir di Muktamar VIII Hotel Sahid, Amirul mengaku pihaknya belum membuat keputusan. Ia pastikan, semangat awalnya adalah ishlah demi menyudahi dualisme kepengurusan di tubuh PPP. "Kita akan bahas nanti, kita ingin persuasif dan mengajak ishlah," pungkas Amirul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.