Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu KMP Nilai KIH Kecewa dengan Jokowi

Kompas.com - 01/11/2014, 13:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq menilai bahwa manuver fraksi kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di DPR tidak semata karena kekecewaan atas fraksi kubu Koalisi Merah Putih yang menguasai DPR. Ia menuding manuver tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Memang ada kekecewaan karena mereka tak mendapat kursi pimpinan di DPR. Yang kedua, mungkin ada unsur kekecewaan karena tidak diakomodasi dalam pembentukan kabinet," ujar Mahfudz dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2014).

"Itu pasti ada hubungannya. Ini kan seperti orang yang sedang ingin menaikkan posisi tawar, baik dengan (kekuatan politik lain di) DPR RI, maupun dengan pemerintah saat ini," lanjut Mahfudz.

Kecurigaan Mahfudz tersebut muncul lantaran pimpinan partai politik KMP telah menggelar rangkaian komunikasi dengan Jokowi, mulai dari Ketua Umum Partai Aburizal Bakrie hingga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Komunikasi itu berjalan lancar. KMP sepakat mendukung pemerintah tanpa menghilangkan aspek kritik membangun. (Baca: Aburizal Pastikan KMP Beri Solusi Saat Kritik Pemerintahan Jokowi)

"Akan tetapi, begitu hasilnya dibawa lagi ke tataran di bawah, kenapa kok jadi terpental lagi. Ini yang membuat kami bingung. Maunya apa? Enggak jelas juga mereka," ujar Ketua Komisi I DPR itu.

Mahfudz berkesimpulan, ada persoalan yang belum tuntas di tataran kader partai politik yang tergabung dalam KIH. Semua pemilihan pimpinan komisi dan alat kelengkapan DPR, lanjut Mahfudz, sudah sesuai dengan UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), serta Tata Tertib DPR.

Fraksi PDI-P, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Fraksi PPP sudah diberi ruang mengajukan nama calon pimpinan komisi dan alat kelengkapan DPR lain, tetapi tidak pernah mengajukan. Mahfudz lalu meminta KIH realistis dengan kondisi yang ada.

Sebelumnya, fraksi kubu KIH membentuk struktur pimpinan DPR RI tandingan. Mereka tidak mengakui kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua DPR dan empat wakilnya, yakni Fadli Zon, Fahri Hamzah, Agus Hermanto, dan Taufik Kurniawan.

Pimpinan DPR RI versi KIH terdiri dari Ketua DPR RI Ida Fauziah (PKB), serta empat Wakil Ketua DPR RI, yakni Effendi Simbolon (PDI-P), Iskandar Prasetyo (Partai Hanura), Syaifullah Tamliha (PPP), Supriadin (Nasdem). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com