Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kecam Penutupan Masjid Al Aqsa

Kompas.com - 31/10/2014, 16:04 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia mengecam keras langkah Pemerintah Israel yang menutup akses ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Indonesia meminta Israel untuk segera membuka kembali Masjid Al Aqsa.

Seruan ini disampaikan Kementerian Luar Negeri melalui siaran pers yang diterima wartawan, Jumat (31/10/2014). Pemerintah Indonesia menilai penutupan Masjid Al Aqsa merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, khususnya kebebasan beragama bagi umat Islam di Yerusalem.

"Israel sebagai kekuatan pendudukan harus segera membuka akses dan menjamin keselamatan bagi umat Islam untuk beribadah di Masjid Al Aqsa," tulis siaran pers Kemenlu.

Selain itu, pemerintah merasa prihatin terhadap peningkatan ketegangan dan kekerasan di Yerusalem dan meminta semua pihak untuk menahan diri, terutama aparat keamanan Israel agar segera menghentikan tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil Palestina. Israel menutup Kompleks Masjid Al Aqsa, Kamis (30/10/2014), menyusul bentrok di kawasan timur Jerusalem.

Bentrok terjadi setelah polisi Israel membunuh seorang warga Palestina. Warga Palestina itu dibunuh karena disangka membunuh rabi garis keras. Kendati menutup Al Aqsa, Israel berjanji segera membuka lagi kompleks masjid di Kota Suci tersebut setelah keluar seruan dari negara-negara Arab dan Amerika Serikat.

Juru bicara kepolisian, Luba Samri, mengatakan, kawasan itu akan dibuka lagi pada awal Jumat (31/10/2014) waktu setempat. Namun, kompleks itu hanya akan dibuka dalam rentang waktu shalat subuh hingga tengah malam. Itu pun hanya boleh 50 lelaki masuk dalam waktu bersamaan, dengan alasan mencegah kerusuhan setelah shalat Jumat pada tengah hari. Tidak ada pembatasan untuk muslimah dan sejak lama berlaku non-Muslim dilarang masuk kompleks ini pada setiap Jumat.

Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut penutupan akses ke Kompleks Masjid Al Aqsa merupakan deklarasi perang dari Israel. Menteri Urusan Islam Jordania Daoud Hayel mengatakan, penutupan kompleks tersebut memperlihatkan wujud Israel sebagai negara teroris.

Berdasarkan perjanjian damai dengan Israel, Jordania bertanggung jawab atas situs suci itu di Yerusalem. Namun, Juru Bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, penutupan tersebut dilakukan semata untuk mencegah kerusuhan meningkat, sekaligus untuk memulihkan ketenangan dan kestabilan tempat suci itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com