JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR versi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) Ida Fauziah tidak takut jika manuver kubunya membentuk struktur pimpinan DPR berujung di Majelis Kehormatan Dewan (MKD).
"Kami ini kan memperjuangkan hak politik, jadi tidak masalah," ujar Ida seusai rapat penunjukan struktur pimpinan DPR versi KIH sementara di ruang Badan Musyawarah DPR RI, Jumat (31/10/2014).
Ida menegaskan, pembentukan struktur pimpinan DPR RI oleh KIH bukan pelanggaran sumpah jabatan. Pembentukan pimpinan versi mereka itu merupakan protes politik terhadap proses demokrasi yang tidak berjalan baik di DPR. Hal ini terkait tidak diakomodasinya pendapat KIH terkait pimpinan 11 komisi dan alat kelengkapan Dewan. Koalisi Merah Putih (KMP) diketahui telah memilih pimpinan komisi dan alat kelengkapan Dewan tanpa mengakomodasi kemauan KIH.
"Hak politik kami dipandang sebelah mata oleh mereka (KMP). Maka itu, kan kami beri mosi tidak percaya," ujar dia.
Diberitakan, fraksi KIH membentuk struktur pimpinan DPR tandingan. Mereka tidak mengakui kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua DPR dan empat wakilnya, yakni Fadli Zon, Fahri Hamzah, Agus Hermanto, dan Taufik Kurniawan.
Pimpinan DPR versi KIH ialah Ketua DPR Ida Fauziah (PKB) dengan empat Wakil Ketua DPR RI, yakni Effendi Simbolon (PDI-P), Iskandar Prasetyo (Hanura), Syaifullah Tamliha (PPP), dan Supriadin (Nasdem). Pimpinan DPR RI versi KIH ini akan menggelar rapat konsultasi dengan pimpinan fraksi demi mempersiapkan penetapan komisi dan alat kelengkapan Dewan.
Adapun rapat konsultasi tersebut digelar pada Senin (3/11/2014) mendatang. Rapat konsultasi tersebut juga akan berbicara soal mendefinitifkan pimpinan DPR versi KIH.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.