“Mungkin KPK tidak akan terbentuk kalau tidak ada orang bernama Sudirman Said,” ujar Chandra melalui siaran pers, Selasa (28/10/2014).
Jika melihat rekam jejaknya, Sudirman mendirikan lembaga swadaya masyarakat bernama Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) bersama dengan pegiat antikorupsi lainnya, yaitu mantan Komisioner KPK, Erry Riyana; mantan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto, dan beberapa tokoh lainnya.
“Sudirman juga menjadi pewawancara saat pembentukan struktur KPK di periode Pak Taufiqqurahman Ruki,” ujar Chandra.
Chandra mengatakan, saat KPK baru akan terbentuk, Sudirman ikut terlibat dalam proses seleksi lima pimpinan sebelum terbentuk struktur direktur dan deputi. Dengan terpilihnya Sudirman sebagai menteri ESDM, Chandra berharap kementerian tersebut dapat dibenahi dan lebih transparan.
“Saya berharap yang penting Pak Sudirman dapat membenahi kementerian ESDM dan membuatnya dapat lebih transparan. Paling tidak dengan adanya Pak Sudirman di sana kita sama-sama bisa berharap pada perbaikan di ESDM,” kata Chandra.
Dukungan terhadap Sudirman pun diutarakan oleh mantan Komisioner KPK, Erry Riyana, yang ikut mendirikan MTI bersama Sudirman. Erry meyakini bahwa kinerja Sudirman akan menguntungkan bagi pemerintahan yang baru terbentuk.
“Sebagai salah seorang yang tahu benar siapa Sudirman Said, saya yakin betul Jokowi-JK dan kita semua bakal diuntungkan dengan kehadiran dia dalam Kabinet Kerja asal didukung penuh,” ujar Erry.
Sementara itu, Sekjen Masyarakat Transparansi Indonesia Nizar Suhendra menilai, Sudirman tidak memiliki kepentingan pribadi dalam menjalankan berbagai tugasnya, termasuk dalam memimpin Kementerian ESDM lima tahun ke depan.
“Pak Sudirman fungsinya connecting people, dia menemui banyak sekali pihak untuk melahirkan lembaga independen antikorupsi,” kata Nizar.
Sudirman bukanlah nama yang sama sekali baru di sektor ESDM. Sejumlah jabatan eksekutif baik di BUMN mau pun perusahaan swasta bidang ESDM pernah diemban pria kelahiran Brebes, 16 April 1963.
Sudirman tercatat pernah berkarir di BUMN migas terbesar, PT Pertamina (Persero). Awalnya, ia dipercaya menjadi Staf Ahli Dirut Pertamina pada era Ari Soemarno. Selanjutnya, ia dipercaya sebagai Sekretaris Perusahaan, sebelum menduduki posisi strategis sebagai Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC).
Sudirman juga pernah menjabat Wakil Dirut PT Petrosea Tbk dan Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk. Kedua perusahaan terbuka tersebut bergerak di bidang energi dan pertambangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.