Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digabung dengan Lingkungan Hidup, Apa Komentar PNS Kementerian Kehutanan?

Kompas.com - 27/10/2014, 15:41 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memilih menggabungkan dua kementerian, yaitu Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup. Apa tanggapan para pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Kehutanan?

Saat dijumpai Kompas.com, tanggapan sejumlah PNS berbeda-beda. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak penggabungan kedua kementerian tersebut.

Salah seorang PNS Kementerian Kehutanan, Yadi, mendukung penggabungan kedua kementerian tersebut. Menurut dia, kehutanan dan lingkungan hidup memiliki beberapa kesamaan. Misalnya, terkait lingkungan dan pelestarian alam. Jika ada permasalahan kehutanan dan lingkungan hidup, menurutnya, penyelesaian bisa dilakukan di satu kementerian.

"Jadi kalau ada masalah soal kehutanan atau lingkungan hidup, bisa lebih cepat selesai. Soalnya cuma dari satu kepala (Kementerian)," kata Yadi.

PNS lainnya, Heri, juga menyetujui penggabungan dua kementerian tersebut. Heri beranggapan, jika kedua kementerian itu digabung, akan ada sinergi antara pelestarian hutan, dengan pengelolaan lingkungan hidup. Menurut Heri, ada beberapa kesamaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) antara Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup. Keduanya, kata dia, masih dalam pokok permasalahan yang sama seperti kerusakan hutan atau kerusakan lingkungan.

"Jadi ada kaitannya di antara keduanya," kata Heri.

Pendapat berbeda diungkapkan PNS lainnya, Joko Purnomo. Ia tidak setuju jika Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup digabung. Menurut dia, akan timbul permasalahan baru seperti jumlah pegawai yang bertambah, membangun manajemen baru, hingga persoalan anggaran.

Joko menginginkan agar Kementerian Kehutanan tetap berdiri sendiri seperti sekarang ini. Akan tetapi, karena sudah diputuskan, ia mengikuti peraturan tersebut.

"Pemerintah pasti melakukan itu dengan banyak pertimbangan. Kalau sudah seperti itu ya saya ikut pemerintah saja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com