Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masyarakat Dambakan Menteri yang 'Die Hard', Bukan Punya Agenda Tertentu"

Kompas.com - 25/10/2014, 16:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Seknas Jokowi Mohammad Yamin mengatakan, para relawan dan masyarakat berharap para menteri yang nantinya ditunjuk Presiden Joko Widodo menempati kabinet merupakan pendukung garis keras pemerintahan.

Dengan begitu, kata Yamin, para menteri akan memperjuangkan program pemerintah tanpa diselubungi suatu kepentingan.

"Kita mengharapkan kabinet yang solid, memahami apa itu Trisakti bahwa kabinet isinya orang die hard, all president man, bukan punya agenda tertentu yang oportunis," ujar Yamin dalam diskusi bersama relawan di Jakarta, Sabtu (25/10/2014).

Yamin mengatakan, euforia rakyat menyambut perubahan dalam pemerintahan baru terlihat dalam perayaan yang digelar seusai pelantikan Jokowi pada 20 Oktober 2014 lalu.

Menurut Yamin, perubahan yang diidamkan masyarakat juga harus diwujudkan dalam kabinet yang baru. "Jangan sampai mafia migas, mafia hukum, mafia beras ada dalam kabinet. Menteri mesti betul-betul punya komitmen dalam menjalankan agenda Nawacita berdasarkan Trisakti," kata Yamin.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Nasional Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Mustar Bona Ventura, menyatakan bahwa relawan akan terus mengawal kabinet Jokowi dan memastikan pemerintah yang baru terbentuk bebas dari beban masa lalu.

"Kami tidak akan membubarkan diri, tetap mengawal sampai selesai masa jabatannya," ujar Mustar.

Mustar menganggap hal tersebut justru menjadi tantangan bagi relawan untuk menyampaikan kepada Jokowi terkait figur-figur di kabinet yang bermasalah. Bahkan, Mustar meminta Jokowi langsung mencoret menterinya yang tersandung kasus berat, seperti korupsi dan pelanggaran HAM.

"Jadi isinya harus orang yang paham Trisakti dan paham betul die hard-nya Jokowi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com