Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Koalisi Diminta Tak Tekan Jokowi dalam Susun Kabinet

Kompas.com - 25/10/2014, 14:48 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran (Fisipol Unpad) Obsatar Sinaga menilai ada tarik menarik antar-partai pendukung yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) lamban mengumumkan susunan kabinetnya.

Menurut Obsatar, tarik menarik di kabinet semakin kencang setelah partai Koalisi Indonesia Hebat gagal menguasai parlemen.

"Kader partai pendukung Jokowi tidak mendapat posisi di parlemen, makanya mereka meminta tempat di kabinet," kata Obsatar, saat dihubungi, Sabtu (25/10/2014).

Selain itu, kata Obsatar, tarik menarik juga terjadi setelah ada rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait calon menteri yang berpotensi bermasalah. Akhirnya, kata dia, susunan kabinet kembali diubah dan perlu ada kesepakatan ulang dari partai pendukung.

Dalam analisanya, Obsatar menduga partai pendukung Jokowi meminta lebih dari satu kursi jika tak mendapat posisi menteri koordinator. Permintaan ini tentu bukan perkara mudah untuk dipenuhi sehingga negosiasi kembali terjadi dan memakan waktu.

"Ada kepentingan partai setelah nama-nama yang disusun ditolak KPK. Harusnya Jokowi jangan ditekan, karena dia pilihan rakyat," ujarnya.

Sejak Jumat (24/10/2014) malam hingga Sabtu dini hari, para pewarta di Istana berkumpul karena ada informasi bahwa Jokowi akan mengumumkan kabinetnya. (baca: Jokowi Sebut Penilaian KPK Jadi Alasan Belum Umumkan Kabinet)

Bahkan, pada Rabu (23/10), sudah disiapkan panggung yang rencananya akan dipakai untuk mengumumkan kabinet. (baca: Tempat Pengumuman Kabinet Jokowi di Tanjung Priok Dibongkar)

Terakhir, mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan, pengumuman kabinet akan dilakukan pada Minggu (26/10/2014) petang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com