Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yasona Laoli, M Yusuf, dan Tjahjo Temui Jokowi di Istana

Kompas.com - 24/10/2014, 18:40 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tokoh yang masuk dalam bursa calon menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali berdatangan ke Istana Kepresidenan, Medan Merdeka Utara, Jumat (25/10/2014). Sebagian dari mereka masuk ke Istana Kepresidenan melalui Kantor Wakil Presiden yang terletak bersebelahan dengan Istana.

Menurut pantauan Kompas.com di Kantor Wakil Presiden, tokoh yang masuk ke Istana di antaranya, Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Tjahjo Kumolo, mantan anggota Fraksi PDI-Perjuangan Yasona Laoly, serta Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan M Yusuf.

Saat dikonfirmasi, Tjahjo mengaku dipanggil Jokowi. Dia mengaku diajak berdiskusi dengan Jokowi.

"Saya habis dipanggil Bapak Presiden, sekalian ketemu Pak Wapres. Diajak diskusi sama Bapak Presiden," ucap Tjahjo ditemui di Kantor Wapres.

Ia hendak menemui Kalla di Kantor Wapres. Tjahjo tampak didampingi orang dekat Kalla. Kemudian sekitar pukul 16.10 WIB, Yasona masuk ke Istana Kepresidenan. Ia parkir di halaman Kantor Wakil Presiden. Yasona lalu dijemput orang dekat Kalla dengan mobil golf.

Dia pun diantar ke masuk ke halaman Istana Kepresidenan. Saat dikonfirmasi, Yasona mengatakan bahwa kedatangannya terkait urusan Majelis Pemusyawaratan Rakyat.

"Urusan MPR," kata Yasona dari mobil golf seraya menelepon.

Selain keduanya, Yusuf juga tampak memasuki Istana Kepresidenan melalui pintu belakang yang berbatasan dengan Kantor Wapres. Saat ke luar Istana, Yusuf mengaku hanya menyerahkan hasil penelusuran PPATK mengenai rekam jejak para calon menteri kepada Jokowi. Ia membantah diminta Jokowi mengisi posisi jaksa Agung.

Sebelumnya, mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara As'ad Said Ali juga mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan. Di dalam pertemuan selama setengah jam itu, As'ad mengaku lebih banyak ditanya pandangannya oleh Jokowi soal masalah toleransi beragama.

As'ad mengaku hanya bertemu dengan Jokowi. Dia sebelumnya sudah dikontak berkali-kali oleh mantan Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto. Jokowi, kata As'ad, meminta pandangannya tentang kinerja Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, dan Kementerian Pendidikan. Ia juga membantah adanya tawaran menteri yang diberikan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com