JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan segera menggelar Musyawarah Nasional pada 1-2 November 2014. Acara yang akan diselenggarakan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, itu antara lain bertujuan memberikan rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Salah satu hal yang akan menjadi rekomendasi adalah masalah kemiskinan.
"Ekonomi sekarang ini, yang tumbuh semakin tumbuh, yang miskin semakin miskin. Masih ada sekitar 30 juta yang miskin banget dan itu mayoritas warga NU," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2014).
Selain itu, akan diberikan pula rekomendasi untuk mengantisipasi gerakan Islam radikal, seperti Islamic State in Iraq and Syiria (ISIS) atau Negara Islam di Irak dan Suriah. "ISIS, dengan tidak ragu-ragu, kita menolak dan mengutuk. Meskipun katanya mereka ingin membangun islam sentral, tapi dengan menggunakan kekerasan. Sudah ribuan korban jatuh," ujar Aqil.
Aqil mengatakan, saat ini surat audiensi sudah disampaikan kepada Jokowi. Dalam audiensi itu, undangan untuk menghadiri Munas akan disampaikan. "Kalau ke Pak JK, sudah bertemu. Sudah saya sampaikan langsung," ujar dia.
Aqil berharap presiden dan wakil presiden yang baru saja dilantik ini bisa menghadiri Munas PBNU. Dengan begitu, rekomendasi yang diberikan bisa disampaikan langsung kepada keduanya untuk segera dapat dikerjakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.