Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Larangan bagi Calon Menteri Menurut ICW

Kompas.com - 21/10/2014, 18:59 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch (ICW) memaparkan empat larangan yang berlaku terhadap para calon menteri untuk kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Jokowi harus memastikan bahwa calon menteri benar-benar bersih dan berintegritas," ujar Koordinator Divisi Politik dan Korupsi ICW Donal Fariz, Selasa (21/10/2014).

Pertama, Donal menyebutkan, setiap calon menteri tidak boleh memiliki rekening gendut. Calon menteri harus mampu menjelaskan asal-usul kekayaan dan harus terbebas dari persoalan pajak.

Kepastian soal nominal dan asal-usul para kandidat menteri ini, kata Donal, bisa diperoleh Jokowi melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Kedua, lanjut Donal, setiap calon menteri tak boleh pernah menjadi pengacara yang membela terdakwa kasus korupsi, apalagi terlibat mafia peradilan.

Menurut Donal, sebagai penegak hukum yang mengurus masalah korupsi, KPK mengetahui siapa saja pengacara yang sering memengaruhi saksi dan menyuap hakim.

Ketiga, ICW meminta bahwa calon menteri Jokowi bukanlah politisi yang pernah terlibat dalam upaya pelemahan KPK. Beberapa waktu lalu sempat bergulir, upaya mengubah undang-undang yang dinilai banyak kalangan sebagai upaya pelemahan KPK.

Keempat, Donal menambahkan, setiap calon menteri Jokowi seharusnya bukan pengusaha yang punya kepentingan terkait dengan kementerian yang akan dipimpinnya.

"Dengan begitu, tidak ada kesempatan bagi parpol untuk memainkan anggaran. Ini celah bagi Jokowi untuk menutup proyek-proyek yang bisa dimainkan parpol," tutur Donal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com