Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui JK, Prabowo Sampaikan Permintaan Maaf

Kompas.com - 21/10/2014, 18:04 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara resmi menyampaikan permintaan maafnya kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Permintaan maaf itu disampaikan Prabowo dalam pertemuannya dengan Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Seperti diketahui, dalam pemilihan umum tahun ini, Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden bersama Hatta Rajasa melawan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla. 

"Saya berterima kasih kepada beliau (Kalla), saya diterima pada hari pertama jadi wakil presiden. Ini kehormatan besar saya, saya yunior, Beliau saya anggap senior saya, sesepuh saya. Jadi, ini kehormatan besar. Secara resmi juga saya minta maaf," kata Prabowo kepada media seusai pertemuan.

Saat mengucapkan kata maaf, mata Prabowo tampak berkaca-kaca.

Menanggapi pernyataan Prabowo, Kalla juga menyampaikan permintaan maafnya. "Sama-sama, saya juga minta maaf. Ya namanya kampanye," kata Kalla sambil menepuk punggung Prabowo.

Prabowo mengatakan, meskipun kerap melontarkan pernyataan keras dalam berpolitik, dia memiliki tujuan yang sama dengan Jokowi-Kalla, yakni menjaga keutuhan bangsa dan menjadikan Indonesia sejahtera.

Menurut dia, pemerintah yang resmi saat ini harus diberi kesempatan untuk bekerja. "Kami akan mendukung upaya untuk membuat Indonesia sejahtera," sambung Prabowo.

Ia juga menyampaikan, dalam pertemuan dengan Kalla yang berlangsung selama lebih kurang setengah jam itu, pemerintahan Jokowi-Kalla menyampaikan komitmennya untuk mengurus keluarga miskin.

Komitmen ini, kata Prabowo, membesarkan hatinya dan Partai Gerindra. Kendati demikian, Prabowo menegaskan bahwa partainya akan tetap menjadi penyeimbang di parlemen.

"Tentunya demokrasi butuh kritik dan sikap kritis. Intinya, suasana sangat baik, dan saya terima kasih ke beliau. Kami doakan Presiden dan Wapres yang baru diberi kekuatan untuk memikul tanggung jawab yang sangat berat," tutur Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus ini juga mengaku tidak membicarakan masalah susunan kabinet dengan Kalla dalam pertemuan sore ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com