JAKARTA, KOMPAS.com — Perjalanan membawa empat ekor kuda untuk menarik kereta hias yang akan dipakai presiden dan wakil presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla seusai pelantikan, Senin (20/10/2014), dari Solo sampai Jakarta tak selamanya lancar.
Buktinya, truk pengangkut empat ekor kuda tersebut hampir ditilang oleh polisi di koridor Tol Cawang, Jakarta Timur. Demikian diceritakan sang sopir, Eko, saat ditemui Tribunnews.com di pacuan kuda Pulomas, Jakarta Timur, Minggu (19/10/2014).
"Pas di jalan sempat nyaris ditilang sama polisi Patroli Jalan Raya (PJR). Kejadiannya di tol dalam kota Cawang, sehabis membayar karcis Rp 10.000 yang mau arah ke Tanjung Priok itu," ujar Eko. Karena diberhentikan PJR, pengemudi pun menepikan mobil.
Sang polisi, sambung Eko, mempertanyakan kenapa muatan truk yang dibawanya banyak. "Saya jawab sedang membawa kuda Pak Jokowi," cerita Eko.
Polisi yang tak percaya dengan keterangan Eko lantas meminta Eko mengeluarkan surat-surat kendaraan dan surat jalan membawa kuda. Semua permintaan polisi tadi dipenuhi oleh Eko. "Pas saya kasih unjuk surat jalan, polisinya langsung bilang, 'Ya sudah jalan sana,'" katanya.
Eko berangkat dari Solo pada Jumat (17/10/2014) pukul 20.00 WIB dan tiba di Jakarta, Sabtu (18/10/2014) pukul 12.00 WIB. Selama perjalanan, ia dua kali berhenti. Selain karena kondisi arus kendaraan di jalan macet, ia juga harus berhenti untuk memberi makan kuda. "Orangnya juga makan," ucap Eko.
Di ruang kemudi, selain Eko, ada Ngabehi Mudjiono Prasetyo dan Mas Ngabehi Sunardi, dua kusir sekaligus pemilik kuda. Sementara itu, enam orang lainnya duduk di bagian belakang, bersama empat kuda betina berwarna coklat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.